Kabupaten Gorontalo, gemasulawesi – Pemerintah Provinsi Gorontalo lewat Badan Kesatuan Bangsa dan Politik atau Kesbangpol dan KPU serta Bawaslu Provinsi kembali melaksanakan sosialisasi pendidikan politik yang dikhususkan untuk pemilih pemula.
Banyak hal yang diingatkan untuk pemilih pemula yang diperkirakan dalam rentang usia 17 hingga 21 tahun tersebut, khususnya agar tidak buta politik.
“Jangan sampai sebagai pemilih pemula kita buta politik, tetapi jangan juga tergila-gila dengan politik, sehingga kita melupakan aspek-aspek yang lainnya,” kata Pj Gubernur Gorontalo, Rudy Salahuddin.
Baca Juga:
8 Mahasiswa UIN Datokarama Palu Dikirim ke Thailand Melaksanakan KKN Internasional
Rudy Salahuddin melanjutkan untuk itu, pemerintah provinsi lewat Badan Kesbangpol mengambil peran memberikan pemahaman kepada pemilih pemula dan juga masyarakat yang hadir.
Hal tersebut disampaikannya ketika membuka kegiatan pendidikan politik untuk pemilih pemula dan masyarakat di aula Hotel Limboto Indah, Kabupaten Gorontalo.
“Pemilih pemula selalu menjanjikan di setiap Pilkada, sebab dianggap sebagai pemilih yang rentan untuk dipengaruhi oleh pasangan calon kepala daerah atau para pendukungnya,” ujarnya.
Baca Juga:
Warga Palu Diimbau Jangan Panik Terkait dengan Isu Penyakit Cacar Monyet
Oleh karena itu, pemilih pemula perlu diberikan pendidikan politik sejak dini, agar tercipta kesadaran dalam mensukseskan agenda-agenda demokrasi, dan mendorong partisipasi aktif masyarakat pada Pilkada 2024.
Dia menyebutkan pada pelaksanaan Pemilu di bulan Februari 2024 kemarin, partisipasi pemilih Provinsi Gorontalo berada pada angka 86 persen dan menjadi kedua yang paling tinggi di Indonesia.
“Sehingga target ke depan kita untuk peningkatan partisipasi pemilih pada Pilkada nanti menjadi kerja sama kita semua,” ungkapnya.
Terdapat 4 hal yang menjadi ukuran kesuksesan Pilkada serentak.
Yang pertama adalah pelaksanaan semua tahapan Pilkada harus berjalan dengan lancar, aman, dan juga sukses.
Yang kedua meningkatkan partisipasi masyarakat. Dan yang ketiga adalah penyelenggaraan Pilkada berjalan secara demokratis, adil, dan jujur, serta menghindari berita hoaks.
Baca Juga:
Heboh! Ada yang Bersyukur dengan Penemuan Tujuh Mayat di Kali Bekasi, Begini Alasannya
Yang keempat adalah menjaga stabilitas keamanan dan politik daerah.
Pelaksanaan pendidikan politik pemilih pemula ini diikuti oleh siswa dan siswi, perwakilan organisasi mahasiswa, para abang bentor, masyarakat nelayan dan petani, serta para pelaku UMKM. (*/Mey)