Parigi Moutong, gemasulawesi - Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, menyalurkan bantuan dari Kementerian Sosial kepada para korban banjir yang terjadi di Kecamatan Palasa.
Bantuan ini disalurkan pada hari Kamis, 24 April 2025, kepada warga yang terdampak banjir yang tersebar di dua dusun di wilayah tersebut.
Penyaluran ini menjadi bagian dari langkah tanggap darurat pemerintah terhadap bencana yang melanda permukiman warga.
Koordinator Tagana Kabupaten Parigi Moutong, Irwan, menjelaskan bahwa bantuan tersebut disalurkan kepada tujuh kepala keluarga dengan total jumlah korban sebanyak 33 jiwa. Mereka berasal dari dusun 4 dan dusun 5 yang terdampak cukup parah akibat banjir.
Bantuan ini diberikan setelah laporan bencana diterima oleh pihak Tagana pada tanggal 15 April 2025, sehari sebelum pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di wilayah tersebut.
“Karena banjir saat itu bertepatan dengan pelaksanaan PSU, sehingga kami turun ke lokasi satu hari setelah kejadian,” jelasnya.
Langkah respons cepat diambil usai pelaksanaan PSU selesai, dengan mengerahkan tim untuk langsung berada di lokasi bencana.
Hal ini menunjukkan kesigapan Tagana dalam memenuhi kebutuhan mendesak para korban banjir.
Kesiapan tim dalam menghadapi situasi darurat menjadi kunci utama dalam meminimalisasi dampak bencana terhadap masyarakat, terutama mereka yang tinggal di kawasan rawan.
Irwan mengungkapkan bahwa terdapat lima rumah milik Komunitas Adat Terpencil (KAT) yang berada di wilayah pegunungan Kecamatan Palasa turut hanyut terbawa arus banjir.
Kondisi geografis daerah yang berada di dataran tinggi turut memperparah dampak yang ditimbulkan saat terjadi bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor.
Rumah-rumah yang hanyut ini menandakan betapa kuatnya arus air saat kejadian berlangsung, sehingga diperlukan penanganan serius untuk pemulihan jangka panjang.
Selain penyaluran bantuan, Tagana juga bekerja sama dengan Tim Reaksi Cepat (TRC) dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Parigi Moutong untuk melakukan perbaikan infrastruktur dasar yang rusak akibat bencana.
Salah satu pekerjaan yang dilakukan adalah memperbaiki pipa air bersih sepanjang 20 meter di Desa Pebounang yang mengalami kerusakan akibat terjangan banjir.
“Sesuai permintaan dari BPBD Parigi Moutong, kami diperbantukan memperbaiki beberapa titik pipa yang putus. Sekaligus membangun jembatan darurat bagi warga di dusun V serta pelebaran jembatan di dusun II,” ujarnya.
Langkah-langkah ini merupakan bagian dari proses pemulihan yang tengah berjalan dan memerlukan keterlibatan berbagai pihak untuk memastikan kebutuhan dasar warga dapat segera terpenuhi.
Fasilitas umum seperti jembatan dan saluran air bersih menjadi prioritas utama untuk dipulihkan agar aktivitas masyarakat bisa kembali normal.
Irwan juga menambahkan bahwa hingga kini, proses pemulihan di wilayah terdampak masih terus berlangsung. Bantuan dari berbagai pihak sangat diperlukan agar warga yang terdampak dapat segera bangkit dan melanjutkan kehidupan mereka seperti sediakala.