Jarang ke Sekolah, Murid SD Mamasa Adukan Gurunya ke Jokowi

<p>Ilustrasi Gambar Anak SD</p>
Ilustrasi Gambar Anak SD

Berita Sulawesi Barat, gemasulawesi – Jarang ke sekolah, murid sekolah dasar (SD) di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, adukan gurunya ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuntut pendidikan yang layak.

Mereka mengadu kepada Jokowi karena guru-guru di sekolahnya jarang datang mengajar.

Para murid SD di mamasa membuat poster pengaduan yang menjadi viral. Foto yang diunggah menunjukkan dua siswa memegang papan yang menyatakan keluhannya kepada Presiden Jokowi.

“Pak Presiden Jokowi, kami jarang ke sekolah karena guru jarang datang ke sekolah,” demikian salah bunyi poster yang dibentangkan seorang siswa, seperti dikutip dalam salah satu media online.

Baca; Rehabilitasi Terumbu Karang Pulau Salebbo Sulawesi Selatan

Kami membutuhkan pendidikan yang layak Kami membutuhkan guru yang selalu datang ke sekolah bunyi poster yang dibentangkan siswa.

Postingan tersebut disertai dengan caption yang mengacu pada isu pendidikan di daerah itu.

“Mamasa masih sama seperti dulu, menarik untuk dibahas. Kekayaan alam yang melimpah, adat istiadat yang terjaga, juga berbagai skandal yang menumpuk, yang fundamental adalah skandal pendidikan,” tulis Achmad.

Dalam postingannya, Achmad juga menulis tentang masalah kesejahteraan guru honorer di sekolah yang hanya menerima Rp 300.000 per 3 bulan tetapi lebih banyak menerima tuntutan dari guru yang berstatus PNS.

Lebih lanjut ditegaskan, Achmad mengaku siswa dalam foto tersebut adalah siswa SD Negeri 010 Saluang, Kecamatan Mambi, Kabupaten Mamasa.

“Jadi yang terlihat adalah disoroti itu PNS nya yang jarang datang. Sejauh ini, tiga guru relawan aktif, bergantian mengisi proses (pembelajaran),” ucap Achmad Faizal saat dikonfirmasi wartawan.

Ia melanjutkan, kadang-kadang siswa tidak belajar karena kondisi seperti itu. Seringkali mereka tidak belajar karena misalnya hanya satu guru yang datang secara sukarela, bagaimana caranya dia dieksekusi itu semua proses belajar karena di sana yang sampai kelas enam.

Achmad mengaku telah melaporkan masalah ini kepada direktur SD Negeri 010 Saluang untuk menjadi perhatiannya. Dia juga telah menggelar aksi unjuk rasa untuk mendesak pemerintah daerah memperhatikan masalah pendidikan di daerah ini.

“Ketika saya pergi ke kepala sekolah, saya dan beberapa teman meminta bantuannya untuk mengatasi keadaan pendidikan. Selama lima bulan terakhir kami menggelar demo di Mamasa, terkait soal masalah pendidikan secara umum dan tidak ada tanda-tanda perbaikan,” ucapnya.

Achmad juga membantah tudingan bahwa foto-foto di unggahannya itu diambil saat para siswa sedang berlibur.

“Saya mengambil gambar ketika saya di sekolah pada Senin pagi, siswa ada di sana,” katanya. (*/Ikh)

Baca: Gelar Razia Waria, Dinsos Makassar Dilempari dan Diancam Busur

Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News

...

Artikel Terkait

wave

Rehabilitasi Terumbu Karang Pulau Salebbo Sulawesi Selatan

Rehabilitasi terumbu karang dengan melakukan transplantasi karang di Pulau Salebbo, Desa Mattoro Walie, Kecamatan Liukang Tuppabiring Utara

DKP Sulawesi Selatan Tanam Mangrove di Pesisir Pantai Pangkep

Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulawesi Selatan targetkan tanam 20 ribu bibit mangrove di pesisir pantai

Bupati Poso Serahkan Bantuan Tanggap Darurat Bencana

Bupati Poso dr. Verna G.M Inkriwang didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah kabupaten Poso Darma Metusala menyerahkan bantuan

Pertamina Sosialisasi Subsidi di Empat Daerah Sulawesi Tengah

Pertamina Patra Niaga menggelar sosialisasi subsidi tepat sasaran bahan bakar minyak di empat daerah Provinsi

Dua Instansi Pemkot Palu Dinyatakan Lulus Seleksi Zona Integritas

Dua instansi Pemerintah Kota (Pemkot) Palu, dinyatakan lulus seleksi administrasi Zona Integritas menuju Wilayah

Berita Terkini

wave

Skandal Nepotisme di Kantor Wakil Bupati Parimo: Proyek Rehab Diduga "Diatur" untuk Keponakan Sendiri

Aroma Nepotisme menguat paska teridentifikasi ponakan Wabup mengerjakan Rehab ruangan wakil bupati Parigi moutong.

Nama Wakapolda Terseret Isu Bekingi PETI di Parigi Moutong, Helmi: Kita So Suruh Tangkap

Nama Wakapolda Sulteng, Brigjen Pol Dr. Helmi Kwarta Kusuma Putra Rauf, S.I.K., M.H., dicatut dalam pusaran PETI di Parigi Moutong.

Kapolres Parigi Moutong AKBP Hendrawan Agustian: Kami Akan Turunkan Tim Menyisir PETI Desa Tombi

Kapolres Parigi Moutong, AKBP Hendrawan Agustian, sebut akan turunkan tim untuk menyisir PETI di Desa Tombi.

Buntut Dugaan Pungli di PETI Desa Tombi, Polres Parigi Moutong Akan Panggil BPD dan Pemerintah Desa Setempat

Dugaan Pungli pemerintah desa Tombi terhadap pelaku tambang ilegal mendapat respon Polres Parigi moutong.

Dugaan Pungutan Liar Pemerintah Desa pada Penambangan Ilegal di Desa Tombi Mencuat

Setelah Sipayo, Giliran Desa Tombi coba melegalkan pungutan terhadap pelaku tambang ilegal yang tertuang dalam berita acara berkop surat BPD


See All
; ;