Berita Sulawesi Tengah, gemasulawesi – Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) melatih peserta keluarga harapan (PKH), dorong peningkatan kapasitas masyarakat prasejahtera melalui kegiatan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Sosial Sulteng Siti Hasbiah saat ditemui di Palu, Sabtu 22 Oktober 2022.
“Kami menyurati 13 kabupaten/kota meminta PKH dengan embrio wirausaha untuk dilatih di Balai Diklat Kemensos Makassar, Sulawesi Selatan,” ucap Siti Hasbiah.
Ia menjelaskan, dengan mendorong kapasitas peserta PKH merupakan bentuk kerjasama antara pihaknya dengan Balai Diklat Kemensos untuk meningkatkan keterampilan masyarakat sehingga mampu berinovasi untuk peningkatan kualitas hidup, melalui program ekonomi nasional (PENA) Kemensos.
Selain itu, langkah ini juga merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat agar secara perlahan dapat lepas dari belenggu kemiskinan.
“Inti dari program nasional PKH adalah upaya pemerintah untuk mengurangi kemiskinan, sehingga diharapkan berbagai inovasi dapat menurunkan angka kepesertaan ini,” kata Hasbiah.
Ia menjelaskan, intervensi sosial untuk dorong peningkatan kegiatan usaha masih dalam tahap pendataan dari masing-masing wilayah provinsi dengan melibatkan tenaga lapangan atau pendamping PKH.
Menurut data dinas sosial, jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) peserta PKH di Sulawesi Tengah tahun 2022 adalah 128.779 keluarga sasaran, saat itu jumlah KPM yang keluar dari program karena dianggap mampu atau 7.573 penerima manfaat, terhitung dari 2018 sampai tahun ini.
Baca: Parigi Moutong Matangkan Persiapan Lomba Maraton Internasional
Pada tahun 2021, karena berbagai intervensi program pemerintah, jumlah penduduk miskin di Sulawesi Tengah terus menerus 381.210 jiwa atau 12,18%, namun pada Maret 2022 jumlah penduduk miskin mencapai 388.350 jiwa, atau meningkat 12,33% dari 7.140 orang (BPS 2021).
“Selain peningkatan kapasitas peserta PKH aktif, kami juga memberikan pembinaan kepada graduasi PKH dengan berbagai pendekatan, antara lain melalui program kelompok usaha bersama (KUBE) maupun melalui sosial perusahaan yang tidak lebih untuk peningkatan kesejahteraan,” pungkas Hasbiah. (Dn)
Baca: Dinkes Makassar Belum Temukan Kasus Ginjal Akut Pada Anak
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News
Editor: Muhammad Ikhsan