Bojonegoro, gemasulawesi – Dilaporkan jika jemaah haji asal Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur, yang tergabung dalam kloter 1, 2 dan 3, mengawali kedatangan di Asrama Haji Debarkasi Surabaya.
Diketahui jika para jemaah haji tersebut tiba di Tanah Air di Asrama Haji Debarkasi Surabaya pada hari Sabtu, tanggal 22 Juni 2024 malam.
Kedatangan jemaah haji di Debarkasi Surabaya yang terdata sekitar 39.322 orang, terbagi ke dalam 106 kloter hingga tanggal 22 Juli 2024 mendatang.
Baca Juga:
Sungai Tindaki Meluap, 3 Desa di Kabupaten Parigi Moutong Dikabarkan Diterjang Banjir
Dalam keterangnnya, Ketua PPIH Debarkasi Surabaya, Mufi Imron Rosyadi, mengatakan jika dari jumlah tersebut hingga saat ini, sebanyak 34 jemaah asal Jawa Timur telah meninggal dunia di Tanah Suci.
Hal tersebut disampaikannya setelah menyambut kedatangan kloter 1 di Asrama Haji Surabaya.
Mufi Imron Rosyadi, yang juga merupakan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur, menyatakan jika pihaknya memastikan sebelum pulang ke daerah asalnya, para jemaah haji terlebih dahulu singgah di Asrama Haji Debarkasi Surabaya.
“Diantaranya adalah untuk menyelesaikan proses debarkasi, seperti menyetempel paspor oleh petugas imigrasi, yang akan kemudian dikembalikan ke masing-masing haji atau hajah,” ujarnya.
Dikutip dari Antara, dia menambahkan di asrama, para jemaah juga akan mendapatkan air zam-zam kemasan galon 5 liter.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Balai Besar Karantina Kesehatan atau BBKK Surabaya, Rosadi Ruslan, memberikan saran kepada para jemaah haji setelah menyelesaikan proses debarkasi untuk terlebih dahulu beristirahat di Asrama Haji Surabaya.'
“Ini mengingat para jemaah baru saja menempuh perjalanan panjang selama sekitar 9 jam yang tentunya sangat melelahkan,” katanya.
Dia melanjutkan jika di sisi lain, jemaah juga sangat merindukan keluarganya dan ingin segera bertemu dengan mereka di rumah masing-masing.
Rosidi mengakui dirinya khawatir jika faktor kelelahan dapat menimbulkan penyakit jika dipaksakan langsung pulang ke daerah asal.
“Jika disini, kami telah siap, dengan klinik yang telah kami siapkan,” terangnya.
Rosidi juga menegaskan jika BBKK akan terus memantau kondisi kesehatan jemaah haji yang telah pulang ke daerah asalnya, minimal selama 10 hari ke depan. (*/Mey)