Konser di Tangerang Berakhir Ricuh, Sound System dan Panggung Lentera Festival 2024 Hangus Dibakar Penonton, Ternyata Ini Penyebabnya

Panggung konser Tangerang Lentera Festival 2024 hangus dibakar penonton. Diduga karena ada masalah ini. Source: Foto/Tangkap layar Instagram @memomedsos

Tangerang, gemasulawesi - Konser musik di Kabupaten Tangerang, Banten berujung kericuhan yang menarik perhatian publik dan viral di media sosial.

Acara yang berlangsung di Lapangan Sepak Bola Pasar Kemis ini, bertajuk Lentera Festival, menjadi pusat perhatian setelah penonton kecewa dan marah karena artis yang dijanjikan tidak tampil.

Insiden tersebut menyebabkan kemarahan yang memuncak hingga pembakaran sound system di panggung.

Kapolsek Pasar Kemis, AKP Ucu Nuryandi, mengonfirmasi bahwa kericuhan terjadi pada Minggu, 23 Juni 2024 sekitar pukul 19.00 hingga 20.30 WIB.

Baca Juga:
Heboh Dugaan Penyalahgunaan Kuota Ibadah Haji yang Diperoleh Indonesia Hingga Menimbulkan Antrian Panjang, Cek Fakta Sebenarnya

Penyebab utama kerusuhan adalah kegagalan panitia dalam membayar artis yang dijadwalkan tampil, yakni NDX AKA dan Guyon Waton.

Akibatnya, kedua artis tersebut batal tampil di panggung, memicu kemarahan penonton yang sudah menunggu lama.

Saat artis yang dinantikan tidak muncul, penonton yang sudah membayar tiket masuk seharga Rp 115 ribu, baik secara online maupun offline, menjadi geram.

Potongan video yang memperlihatkan kericuhan ini viral di media sosial, menunjukkan api yang merambat hingga ke panggung sementara penonton yang marah melemparkan barang-barang dan membakar sound system.

Baca Juga:
Pedagang Perabot Ditemukan Meninggal Dunia di Tokonya Kawasan Duren Sawit Jakarta Timur, Diduga Dibunuh Anak Perempuannya Gegara Ini

Pada awalnya, kedua pihak sempat berdiskusi untuk menyelesaikan masalah, namun situasi semakin memanas ketika panitia tidak berani muncul di hadapan penonton yang marah.

"Justru di panggungnya malah tidak ada orang, karena panitia tidak berani memunculkan diri saat pelaksanaannya," ujar AKP Ucu Nuryandi.

Penonton yang sudah membayar tiket merasa sangat kecewa karena artis yang dijanjikan tidak tampil.

"Kalau jadwal mereka dari jam 19.30 sudah mulai, jadi pelaksanaannya artinya nggak datang," jelas AKP Ucu.

Baca Juga:
Bencana Banjir Bandang Parigi Moutong, Status Tanggap Darurat di Sejumlah Desa Terdampak Ditetapkan

Akibatnya, kekecewaan tersebut memicu protes yang berujung pada tindakan anarkis.

Banyak penonton yang merekam momen-momen saat kericuhan terjadi dan membagikannya di media sosial, membuat peristiwa ini semakin viral.

Dalam sebuah surat pernyataan yang diposting di akun Instagram resmi Lentera Festival, panitia mengakui kesalahan mereka dalam memenuhi kewajiban administratif kepada NDX AKA dan Guyon Waton.

Mereka menyatakan bahwa jika kewajiban tersebut tidak dipenuhi, artis berhak untuk tidak tampil.

Baca Juga:
Putus Dihantam Banjir Bandang, Jembatan Darurat Didirikan di Desa Sibalago Kabupaten Parigi Moutong

"Kami selaku panitia Lentera Festival siap bertanggung jawab penuh atas batalnya perform NDX AKA dan Guyon Waton di Lentera Festival," tulis pernyataan tersebut.

Setelah kericuhan terjadi, Lentera Festival mengungkapkan bahwa mereka juga dirugikan oleh seorang oknum yang membawa kabur uang ratusan juta rupiah yang seharusnya digunakan untuk membayar kebutuhan konser.

"Kami segenap panitia juga merasa sangat dirugikan oleh orang tersebut. Karena oknum ini membawa kabur duit sebanyak ratusan juta!" tulis mereka dalam pernyataan tersebut.

Uang tersebut sangat penting untuk keperluan konser dan dibawa kabur oleh oknum pada saat-saat terakhir sebelum acara dimulai.

Baca Juga:
Jadi Saksi Mahkota Kasus Dugaan Korupsi Lingkungan Kementan, SYL Tegaskan Tidak Pernah Mengancam Bawahan untuk Penuhi Keinginannya

Polisi kini sedang memburu panitia untuk dimintai pertanggungjawaban atas kejadian ini. Mereka juga sedang mengusut lebih lanjut mengenai oknum yang diduga membawa kabur uang panitia.

"Kita cari panitia untuk pertanggungjawaban," tambah AKP Ucu Nuryandi.

Kericuhan ini mencerminkan pentingnya transparansi dan tanggung jawab dalam penyelenggaraan acara publik.

Penyebaran video-video kericuhan di media sosial semakin menambah perhatian publik terhadap pentingnya manajemen acara yang baik dan akuntabel.

Baca Juga:
Aksi Seorang HRD Bentak dan Marahi Calon Karyawan Baru Hingga Berlutut Viral di Media Sosial, Ternyata Ini Penyebabnya

Tak sedikit warganet yang mempertanyakan kesiapan panitia untuk menyelenggarakan acara ini.

"Pidanakan semua panitia tanpa kecuali, dan jangan lupa kejar para pelaku perusakan hingga ke mana pun mereka bersembunyi. Mereka semua harus mengganti rugi tanpa kecuali," komentar akun @vo***.

Sebagian lain menyebut jika hal ini sudah biasa terjadi di Tangerang.

“WAHAHA Tangerang lagi aja. Saya selaku warga tangerang, jauh lebih milih nonton di PRJ atau konser jakarta lainnya daripada di konser-konseran Tangerang,” tulis akun @her***. (*/Shofia)

 

Bagikan: