Protes Penanganan Sampah yang Tidak Efektif dan Memadai, Warga Sintang Tumpahkan 4 Truk Sampah ke Kantor Bupati dan DPRD

Sejumlah warga membuang timbunan sampah di depan Kantor Bupati dan DPRD Kabupaten Sintang. Source: Foto/Tangkap layar Instagram @temanpolisi

Sintang, gemasulawesi – Rasa frustrasi warga Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, mencapai puncaknya akibat penanganan sampah yang buruk di berbagai lokasi. 

Forum Pemuda Peduli Sampah melakukan aksi dramatis dengan menumpahkan empat truk penuh sampah ke halaman Kantor Bupati dan DPRD Sintang sebagai bentuk protes terhadap penanganan sampah yang dianggap sangat tidak memadai.

Aksi ini dipicu oleh tumpukan sampah yang menumpuk di Jalan Hutan Wisata serta beberapa lokasi lain seperti Stadion Baning dan Terminal Sungai Durian di Kabupaten Sintang. 

Warga menggunakan empat dump truk untuk mengangkut sampah dari lokasi-lokasi tersebut. 

Baca Juga:
Gagalkan Pengangkutan Ilegal 8,4 Ton Bawang Bombay dari Luar Negeri di Palangka Raya Kalimantan Tengah, Polisi Amankan 1 Tersangka

Dua truk diarahkan ke halaman Kantor Bupati Sintang, sementara dua truk lainnya diarahkan ke halaman Kantor DPRD Sintang. 

Sampah-sampah tersebut diangkut menggunakan alat berat excavator untuk mengumpulkan dan memindahkan tumpukan sampah ke dalam truk. 

Sesampainya di lokasi, tumpukan sampah dibongkar dan ditumpahkan di halaman kantor pemerintah. 

Aksi ini mencerminkan kemarahan warga terhadap penanganan sampah yang dinilai tidak efektif dan memadai.

Baca Juga:
Laporkan Dugaan Pungli, Aktivis LSM dan Orang Tua Siswa SD Negeri di Kebumen Ini Malah Diintimidasi Kepala Desa Berseragam Ormas

Koordinator aksi, Laurensius Anong, menjelaskan bahwa masalah ini sudah berlangsung lama dan belum juga mendapat perhatian yang serius dari pihak berwenang.

“Kami sudah mengeluh sejak lama mengenai penumpukan sampah ini, khususnya di Hutan Wisata, yang tidak kunjung diangkut. Bau sampah yang menyengat membuat kami tidak nyaman, dan kondisi ini sudah merusak pemandangan. Hari ini, kami melakukan aksi ini untuk menarik perhatian pemerintah agar segera menyelesaikan masalah ini,” ujar Anong, dikutip pada Rabu, 24 Juli 2024.

Menurut Anong, jika pemerintah tidak segera menangani masalah ini, mereka berencana melakukan aksi serupa di masa mendatang dengan menumpahkan lebih banyak sampah ke kantor-kantor pemerintah, bahkan hingga ke rumah-rumah pejabat. 

Dia juga menegaskan bahwa tindakan ini adalah bentuk protes keras terhadap pemerintah daerah yang dianggap tidak bertanggung jawab.

Baca Juga:
Yuk Kunjungi Taman Agro Margomulyo, Surga Taman Bunga di Lereng Gunung Kelud yang Menawarkan Keindahan Alam dan Spot Foto Instagramable

Marsianus, seorang warga lain yang turut serta dalam aksi tersebut, menambahkan bahwa pemerintah seolah-olah tidak peduli dengan kondisi nyata di lapangan. 

Dia mengatakan, “Sejak tahun 2021, tempat pembuangan sampah (TPS) yang ada telah ditutup oleh warga karena tidak diurus dengan baik. Akibatnya, sampah menumpuk di mana-mana, menyebabkan pencemaran di berbagai tempat. Pemerintah seolah-olah melempar tanggung jawab dan menganggap bahwa masalah ini bukan tanggung jawab mereka.”

Para peserta aksi berharap dengan tindakan ini, pemerintah daerah akan segera merespons dan mengambil langkah konkret untuk menangani masalah sampah secara efektif. 

Mereka menuntut agar pemerintah lebih proaktif dan bertanggung jawab dalam mengelola sampah, serta menyediakan solusi yang berkelanjutan untuk mengatasi masalah ini di masa depan. 

Baca Juga:
Berlangsung di Kantor Gubernur, BKD Sulteng Menggelar Kegiatan Uji Kesesuaian Instrumen untuk Pejabat Administrator, Pengawas dan Pelaksana

Aksi ini juga menunjukkan bahwa warga Sintang sangat peduli dengan kebersihan lingkungan dan ingin melihat perubahan nyata dalam pengelolaan sampah di daerah mereka. (*/Shofia)

Bagikan: