Bandung Barat, gemasulawesi - Kabar tentang Sungai Citarum yang kembali dipenuhi sampah hanya beberapa hari setelah dilakukan pembersihan oleh Pandawara Group dan pemerintah setempat telah mengejutkan banyak pihak.
Sebuah video yang viral di media sosial menunjukkan kondisi sungai yang kembali tercemar sampah di Jembatan Saapan, Desa Selacau, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat.
Fenomena ini memunculkan banyak pertanyaan serta kekecewaan terhadap keberhasilan upaya pembersihan Sungai Citarum sebelumnya.
Dalam klip yang dibagikan oleh akun TikTok @padangmanis, tampak jelas bahwa sungai yang sebelumnya telah dibersihkan pada 14 Juni 2024 lalu, kini dipenuhi kembali dengan berbagai jenis sampah.
"Pandawara lihat hasil kerjamu sia-sia, entah siapa yang harus disalahkan," tulis si pengunggah dalam keterangannya, mencerminkan rasa frustrasi yang dirasakan oleh banyak orang atas kegagalan menjaga kebersihan sungai tersebut.
Reaksi dari netizen juga tidak kalah keras, dengan banyak menduga bahwa salah satu penyebab utama kekotoran kembali sungai adalah perilaku pembuangan sampah sembarangan yang semakin marak di sekitar area sungai.
“Kalau kesadaran warganya tidak ada, mau dibersihkan seribu kali pun percuma. Saya sudah sering mengatakan bahwa yang membersihkan hanya lima orang, sementara lima kabupaten lainnya terus mengotori lagi. Susah kalau SDM rendah, disuruh membersihkan malah seperti ini. Kalau terus begini, yang harus diganti bukan pejabat pemerintahannya tapi rakyatnya,” tulis akun @its***
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin, menjelaskan bahwa permasalahan lautan sampah ini disebabkan oleh volume sampah yang terus bertambah serta adanya sedimentasi yang menghambat aliran sungai, memperparah kondisi sebelumnya.
Herman Suryatman, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, mengungkapkan bahwa proses pembersihan di Kawasan Jembatan Saapan akan memakan waktu sekitar 1,5 bulan.
Tujuan dari pembersihan ini adalah untuk memastikan kebersihan Sungai Citarum hingga jarak 500 meter ke arah barat dan timur dari lokasi yang menjadi fokus utama lautan sampah tersebut.
Proses ini tidak hanya mencakup pengangkatan sampah-sampah baru yang terapung di permukaan sungai, tetapi juga sampah-sampah yang telah lama terpendam di dasar sungai.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Badan Wilayah Sungai (BBWS) Citarum juga merencanakan pemasangan jaring di hulu Sungai Citarum sebagai langkah preventif.
Jaring ini diharapkan dapat menghalangi sampah-sampah sebelum mencapai daerah aliran sungai yang lebih rendah, sehingga dapat mengurangi jumlah sampah yang mencemari sungai secara signifikan.
Peristiwa ini menegaskan pentingnya kerjasama antara pemerintah daerah, lembaga terkait, dan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan sumber daya alam.
Dengan kesadaran kolektif dan langkah-langkah konkret, diharapkan Sungai Citarum dapat kembali bersih dan lestari, memberikan manfaat yang maksimal bagi kehidupan masyarakat sekitar serta lingkungan secara keseluruhan. (*/Shofia)