Palembang, gemasulawesi - Warga Lorong Karang Anyar, Plaju, Palembang, dikejutkan dengan penemuan lafaz Allah di daging kurban milik H Bulhasan.
Tulisan berukuran sekitar 10 cm ini ditemukan warga Lorong Karang Anyar dan segera menarik perhatian masyarakat setempat.
Penemuan lafaz Allah ini pertama kali diketahui saat keluarga besar H Bulhasan sedang membagi-bagikan daging kurban di daerah Lorong Karang Anyar.
Nurmansyah Wirajaya yang merupakan Ketua RT setempat, mengonfirmasi kejadian fenomenal di daerahnya tersebut.
"Benar, Pak. Awalnya keluarga besar H. Bulhasan berkurban sapi untuk kedua orang tua, anak, serta cucunya," kata Nurmansyah.
Dalam proses pemotongan dan pembagian daging kurban menjadi bagian-bagian kecil, salah satu anggota keluarga dari dusun menemukan tulisan tersebut.
"Nah, terus pas dipotong-potong untuk dibagi-bagi kecil-kecil hewan kurban itu, ada salah satu keluarga kita dari dusun yang menemukan lafaz itu," sambungnya.
Berita tentang penemuan lafaz Allah pada daging kurban segera menyebar dan menjadi perbincangan hangat di kalangan warga.
Banyak yang melihat penemuan ini sebagai sebuah tanda keberkahan dan kebesaran Tuhan.
Warga berbondong-bondong datang ke rumah H Bulhasan untuk menyaksikan secara langsung fenomena langka tersebut.
H Bulhasan sendiri merasa sangat terharu dan bersyukur atas penemuan ini. Menurutnya, penemuan lafaz Allah di daging kurban adalah sebuah anugerah dan tanda keberkahan dari Tuhan.
"Kami sekeluarga sangat bersyukur dan menganggap ini sebagai tanda kebesaran Allah. Kami berdoa semoga selalu diberi keberkahan dalam hidup," ujar H Bulhasan.
Kejadian ini bukan pertama kalinya terjadi di Indonesia, namun tetap menjadi fenomena yang langka dan selalu menarik perhatian publik.
Banyak warga yang datang membawa serta anak-anak mereka, melihatnya sebagai kesempatan untuk memberikan edukasi spiritual tentang tanda-tanda kebesaran Allah.
Sebagai tindak lanjut, daging dengan lafaz Allah tersebut disimpan dengan baik oleh keluarga H Bulhasan.
Mereka berniat untuk mengundang ustadz dan melakukan doa bersama sebagai bentuk rasa syukur dan penghormatan atas kejadian yang mereka alami.
Fenomena penemuan lafaz Allah ini tidak hanya memberikan semangat spiritual bagi warga setempat tetapi juga menjadi momen kebersamaan dan pengingat akan pentingnya iman dalam kehidupan sehari-hari. (*/Shofia)