Khususnya Suku Lauje, Pemkab Parigi Moutong Ambil Langkah Strategis untuk Meningkatkan Kesejahteraan Komunitas Adat Terpencil

Ket. Foto: Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Komunitas Adat Terpencil, Pemkab Parigi Moutong Mengambil Langkah Strategis Source: (Foto/Diskominfo Parigi Moutong)

Parigi Moutong, gemasulawesi – Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah, mengambil langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas adat terpencil, khususnya Suku Lauje.

Sehubungan itu, Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong mengadakan kegiatan penyusunan dokumen model pemberdayaan masyarakat di Aula Bappelitbangda, hari Selasa tanggal 13 Agustus 2024.

Kegiatan tersebut dipimpin oleh Mawardin, yang merupakan Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kesejahteraan Rakyat, yang mewakili Pj Bupati Parigi Moutong.

Baca Juga:
Peringati HUT RI, Sebanyak 50 Petani di Kabupaten Tabanan Mengadakan Upacara Bendera di Area Persawahan Kaki Gunung Batukaru

Dalam sambutannya dalam kegiatan itu, Mawardin menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif ini sebagai bagian penting dalam melestarikan dan juga mengangkat kearifan lokal Suku Lauje.

Dia mengatakan kearifan lokal dari komunitas adat terpencil, seperti Suku Lauje merupakan modal sosial yang sangat berharga.

“Ini harus menjadi dasar dalam merumuskan dan juga melaksanakan program pemberdayaan masyarakat yang lebih baik,” katanya.

Baca Juga:
Didampingi Bunda PAUD, Pj Gubernur Sulawesi Selatan Mencanangkan Pemberian Vaksin Polio Putaran Kedua di Sulsel

Dia juga menyoroti tantangan yang dihadapi oleh komunitas adat terpencil, termasuk keterbatasan akses terhadap kebutuhan dasar dan kesulitan dalam komunikasi dan juga koordinasi.

Dia melanjutkan kendala-kendala ini seringkali mengakibatkan upaya pemberdayaan tidak optimal.

“Oleh sebab itu, pendekatan yang lebih terencana dan juga terfokus sangat dibutuhkan,” ujarnya.

Baca Juga:
Berlangsung di Anjungan City of Makassar, Wali Kota Mengingatkan Semangat Kolaborasi pada Peringatan Hari Kemerdekaan ke 79 RI

Pada kesempatan yang sama, Ponco Nugroho, yang merupakan Sekretaris Bappelitbangda, menuturkan kemiskinan menjadi masalah utama di Kabupaten Parigi Moutong.

Kabupaten ini menempati peringkat keempat di Provinsi Sulawesi Tengah dengan tingkat kemiskinan mencapai 14,20 persen, serta jumlah penduduk miskin paling tinggi sebanyak 74.570 jiwa.

Dia menekankan perlunya pendekatan komprehensif yang tidak hanya menyasar aspek ekonomi, namun juga kesehatan, infrastruktur, pendidikan dan budaya.

Baca Juga:
Pemilu 2024, KPU Donggala Menetapkan Perolehan Kursi Partai Politik dan Calon Terpilih Anggota DPRD

Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Universitas Tadulako, yakni Hasan Muhammad, Harianto dan Zaiful, yang memberikan panduan dalam penyusunan model pemberdayaan masyarakat.

Ketiganya menekankan pentingnya pemahaman mendalam mengenai potensi dan tantangan yang dihadapi oleh komunitas adat terpencil untuk mencapai hasil yang berkelanjutan.

Lewat kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong berharap dapat menemukan solusi yang efektif dalam upaya pemberdayaan komunitas adat terpencil, khususnya Suku Lauje, untuk mengatasi kemiskinan dan juga meningkatkan kesejahteraan mereka. (*/Mey)

Bagikan:

Artikel Terkait

Berita Terkini