Langkat, gemasulawesi - Kasus viral yang menimpa seorang wanita muda di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, telah menarik perhatian banyak orang.
Wanita yang disebut-sebut bernama Muti ini menjadi korban kekerasan setelah dituduh mencuri bayam oleh seorang ibu-ibu.
Insiden yang menimpa wanita di Langkat ini terekam dalam sebuah video yang diunggah ke media sosial dan langsung menuai banyak reaksi dari warganet.
Dalam video yang beredar luas tersebut, Muti terlihat membawa seikat bayam ketika tiba-tiba seorang ibu-ibu datang dari belakang dan menuduhnya mencuri.
Meski Muti dengan tenang menjelaskan bahwa bayam tersebut adalah pemberian dari kakeknya, ibu-ibu itu tetap tidak mau mendengar penjelasannya.
Ibu tersebut langsung meluapkan kemarahannya dengan cara mencubit dan menampar Muti, tanpa memberikan kesempatan lebih lanjut bagi Muti untuk membela diri.
Padahal faktanya, bayam yang dibawa Muti bukanlah hasil curian. Bayam tersebut diberikan oleh kakeknya, yang mendapatkannya dari anak pemilik tanah tempat bayam tersebut tumbuh.
Namun, lantaran salah paham, Muti menjadi sasaran amarah ibu-ibu tersebut.
"Dituduh curi bayam liar untuk lauk, Gadis ABG di Langkat ditampar dan dicubit oleh pemilik tanah, padahal bukan mencuri," tulis salah satu akun Instagram yang mengunggah video tersebut.
Unggahan video ini kemudian viral di media sosial dan telah mendapatkan lebih dari 1.200 tanggapan dari netizen yang mengecam tindakan kekerasan tersebut.
Kejadian yang menimpa Muti ini menyoroti betapa pentingnya sikap tenang dan tidak mudah menuduh orang lain tanpa bukti yang jelas.
Insiden ini juga menjadi pelajaran penting bahwa kekerasan bukanlah solusi dalam menyelesaikan kesalahpahaman.
Banyak warganet yang mengungkapkan keprihatinannya terhadap Muti dan berharap agar pihak berwenang segera turun tangan untuk menyelesaikan kasus ini.
Di sisi lain, para netizen juga ramai-ramai mengecam tindakan ibu-ibu yang main hakim sendiri tanpa mengetahui kebenaran. Mereka menilai tindakan tersebut sebagai bentuk kekerasan yang tidak bisa dibiarkan begitu saja.
"Berpahala bayam itu. Jilbabnya tidak mencerminkan belas kasih terhadap sesama. Kurang ilmu agama ini ibu. Tidak miskinnya dia karena bayam itu diberikan kepada anak ini. Memang cocok bayar tamparkan lagi itu ibu. Baru terasa olehnya," komentar akun @mei***.
Beberapa netizen bahkan meminta agar pelaku diberi sanksi yang sesuai agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
"Jangan mau berdamai laporkan tindakan kekerasan itu," komentar akun @sni***. (*/Shofia)