Makassar, gemasulawesi – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi atau Disnakertrans Provinsi Sulawesi Selatan melakukan kolaborasi dengan USAID atau Lembaga Pembangunan Internasional AS meningkatkan kualifikasi tenaga kerja untuk menjawab persoalan ketenagakerjaan Indonesia.
Kepala Disnakertrans Sulawesi Selatan, Jayadi Nas, menyatakan permintaan tenaga kerja sering kali tidak relevan dengan kualifikasi yang dimiliki angkatan kerja.
Jayadi Nas menambahkan meski telah ada lembaga khusus pembinaan tenaga kerja seperti BLK atau Balai Latihan Kerja.
Baca Juga:
Bandara Sam Ratulangi Manado Meningkatkan Edukasi pada Penumpang agar Tidak Membawa Barang Terlarang
“Oleh sebab itu, kami menjalin kemitraan dengan USAID,” ungkapnya.
Dia menyatakan melalyi kolaborasi USAID Parterships for Productivity atau PADU bersama Disnakertrans Sulawesi Selatan digelar Lokakarya Design Thinking untuk kemitraan BLK menggunakan Kanvas Model Bisnis.
“Lokakarya yang berlangsung 4 hari di salah satu hotel di Makassar tersebut diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan wawasan tenaga kerja di daerah ini,” katanya.
Baca Juga:
Mal Ciputra Kebakaran, Petugas Pemadam Kebakaran Kerahkan 16 Unit Mobil Damkar untuk Memadamkan Api
Christopher Felley, yang merupakan Senior Advisor USAID PADU, menyampaikan pihaknya mendukung Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dalam meningkatkan keterlibatan sektor swasta dalam program pelatihan vokasi lewat kemitraan antara perusahaan swasta dan salah satu UPT atau Unit Pelaksana Teknis pada Disnakertrans Sulawesi Selatan.
Dikutip dari Antara, dia mengatakan pihaknya senang bekerja sama dengan Disnaktertrans Sulawesi Selatan.
“Setelah pelatihan ini diharapkan ada kerja sama lanjutan untuk menajamkan misi agar menjadi sebuah aksi,” ungkapnya.
Dia melanjutkan semoga satu dua bulan ke depan dapat berjalan.
Program itu diharapkan dapat terjalin selama 3 tahun. Tetapi untuk kemitraan antara industri dengan pemerintah daerah dapat jauh lebih awet.
Dia menyatakan program ini dilakukan dalam jangka panjang akan membantu para calon tenaga kerja yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan agar produktifitas kelulusannya dapat meningkat.
Baca Juga:
Pejabat Administrator Didorong untuk Mampu Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan di Gorontalo
“Pada akhirnya akan memicu pertumbuhan ekonomi inklusif di Sulawesi Selatan,” pungkasnya.
Menanggapi hal tersebut, Jayadi menyebutkan bahwa proses pelatihan tenaga kerja ke depannya akan menghadirkan metode, inovasi, dan kreasi baru untuk menjawab solusi dari permasalahan tenaga kerja yang dihadapi saat ini. (Antara)