Pemerintah Provinsi Sulsel Akan Melanjutkan Program Mandiri Benih 2025 dalam Upaya Mendukung Penyediaan Bibit Unggul

Ket. Foto: Pemprov Sulawesi Selatan Akan Melanjutkan Program Mandiri Benih 2025 Source: (Foto/ANTARA/ Suriani Mappong)

Makassar, gemasulawesi – Andi Sudirman Sulaiman, Gubernur Sulawesi Selatan, menyampaikan untuk mendorong peningkatan pasokan pangan, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan akan melanjutkan Program Mandiri Benih 2025 dalam upaya mendukung penyediaan bibit unggul.

Andi Sudirman Sulaiman mengatakan karena itu, seluruh kepala daerah di Sulawesi Selatan diminta untuk mempercepat penyampaian data C PCL (Calon Petani dan Calon Lahan) penerima bantuan.

Juga mengoptimalkan program peningkatan LTT atau Luas Tambah Tanam dengan memanfaatkan lahan potensial yang tersedia.

“Bulog juga didorong untuk meningkatkan penyerapan gabah petani pada periode panen raya Maret hingga April 2025 dengan mengoptimalkan gudang-gudang yang ada di Sulawesi Selatan,” ujarnya.

Baca Juga:
Bupati Imbau dan Mengajak Seluruh Pegawai Pemkab Donggala untuk Shalat Berjamaah di Masjid

Sementara di sisi infrastruktur pendukung, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan juga akan berfokus pada perbaikan jaringan irigasi dan jalan produksi untuk mendukung kelancaran distribusi bahan pangan.

Dikutip dari Antara, adapun sebagai langkah inovatif dalam meningkatkan produktivitas pangan, Pemerintahan Provinsi Sulawesi Selatan akan mendorong Gerakan Tanam Cabai di sekolah dan lahan kosong.

Program itu memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda terhadap ketahanan pangan dan mengurangi ketergantungan terhadap pasokan pasar.

Langkah lainnya dalam upaya mengendalikan harga bahan pokok selama periode Hari Besar Keagamaan Nasional atau HKBN Ramadhan dan Idul Fitri, pemerintah akan melaksanakan Gerakan Pangan Murah atau GPM di seluruh kabupaten atau kota.

Baca Juga:
Sindikat Penyelewengan BBM Bersubsidi di Tuban dan Karawang Terbongkar, 8 Tersangka Diamankan

Program ini melibatkan Bulog dan distributor pangan lokal untuk menyediakan kebutuhan pangan strategis dengan harga yang terjangkau.

Selain itu, pemerintah kabupaten atau kota diimbau aktif untuk memantau kecukupan stok pangan dan melakukan langkah antisipatif dan korektif jika ditemukan potensi defisit pasokan yang dapat mengakibatkan kenaikan harga.

Termasuk kerja sama antar daerah perlu diperkuat dengan melibatkan petani champion khususnya di wilayah sentra hortikultura (Wajo dan Enrekang) dengan memanfaatkan neraca pangan digital sebagai referensi surplus-defisit di masing-masing daerah. (Antara)

Bagikan: