Tingkatkan Pariwisata Bali, Menteri BUMN Sebut Dermaga di Pelabuhan Benoa Denpasar Mampu Menampung hingga Sekitar 30 Kapal Wisata

Ket. Foto: Menteri BUMN Menyatakan Dermaga di Pelabuhan Benoa Denpasar Mampu Menampung hingga Sekitar 30 Kapal Wisata Source: (Foto/Instagram/@erickthohir)

Ekonomi, gemasulawesi – Erick Thohir, yang merupakan Menteri BUMN, menyatakan proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) di Bali mampu menampung hingga sekitar 400 kapal wisata atau yatch, serta hingga 4 sampai 5 kapal pesiar.

Dalam pernyataannya kemarin, 13 Mei 2024, Menteri BUMN, Erick Thohir, menegaskan pariwisata di Bali harus ditingkatkan karena selama ini lebih fokus pada penerbangan.

Menurut Menteri BUMN, Pelabuhan Benoa Denpasar mampu untuk menampung hingga sekitar 30 kapal wisata.

Baca Juga:
Tanggapi Cuitan Netizen, Kementerian Keuangan Pastikan Tidak Ada Penetapan Pungutan Bea Masuk untuk Peti Jenazah

“Itu juga ditambah dengan 2 kapal pesiar secara bersamaan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Erick menerangkan jika kapal-kapal wisata tersebut berasal dari sejumlah negara di dunia, yang diantaranya di kawasan Asia Tenggara.

“Nantinya, setelah perluasan kapasitas, maka akan makin banyak kapak wisata yang singgah, yang diantaranya dari Eropa dan Australia,” katanya.

Baca Juga:
Sebut Masih Lebih Baik dari Negara Lain, Menko Airlangga Ungkap Sektor Manufaktur Indonesia Masih Cenderung di Level Ekspansif

Menurutnya, kapal-kapal wisata itu dapat berkeliling wilayah Indonesia Timur dengan melalui Pelabuhan Benoa, yang terdapat di Denpasar.

“Mereka dapat juga ke Labuan Baju dan juga Raja Ampat,” ucapnya.

Menteri BUMN menjelaskan nantinya akan ada titik-tiyik untuk kapal pesiar, karena sayang jika Indonesia hanya dilewatkan saja dari Australia ke Singapura.

Baca Juga:
Optimalkan Hasil Pertanian, Bulog Bali Mulai Melakukan Penyerapan Beras Petani Lokal dengan Jumlah Besar

Erick menuturkan saat ini sedang dilakukan pengebutan sejumlah konstruksi, seperti salah satu akses jalan yang ditargetkan dapat selesai di bulan September 2024.

Dia mengakui meminta percepatan tersebut dan menargetkan pembukaan kawasan akan dapat dilakukan secara resmi di bulan Oktober tahun 2024 untuk ekosistem BMTH.

“Namun, untuk operasional keseluruhan BMTH, seperti halnya di New York, London dan Sydney, membutuhkan waktu dengan perkiraan hingga tahun 2027,” jelasnya.

Baca Juga:
Terjangkau Masyarakat, Bapanas Sebut Program GPM Bawang Merah Menjadi Komitmen Kehadiran Pemerintah dalam Menstabilkan Harga Pangan

Saat ditanyakan mengenai total anggaran yang dihabiskan, Erick Thohir mengatakan anggaran yang dikucurkan mencapai 3 triliun dan merupakan patungan dari BUMN serta pemerintah pusat dengan melalui PMN atau Penyertaan Modal Negara.

Dengan investasi dengan nilai sebanyak itu, Erick mengungkapkan pihaknya mengharapkan keuntungan yang dicapai dapat mencapai kelipatan 5 hingga 10 kali lipat. (*/Mey)

Bagikan: