Internasional, gemasulawesi – 3 warga Palestina terluka pada tanggal 4 Maret 2025 pagi waktu setempat di wilayah timur kota Jenin setelah diserang oleh tentara penjajah Israel.
Masyarakat Bulan Sabit Merah menyampaikan kru mereka memindahkan 3 warga Palestina setelah tentara penjajah Israel menyerang mereka di wilayah timur kota Jenin.
Pasukan pendudukan penjajah Israel menyerbu lingkungan timur saat fajar hari Selasa disertai dengan buldozer dan kendaraan lapis baja serta mulai mengevakuasi rumah-rumah warga dan menghancurkan infrastruktur lingkungan tersebut.
Pasukan penjajah Israel juga menutup pintu masuk selatan ke Jenin dan tentara dikerahkan dalam jumlah besar di Jalan Nablus, daerah bundaran al-Asfour, serta Jalan Nazareth.
Baca Juga:
Otoritas Penjajah Israel Hancurkan Sebuah Rumah Warga Palestina di Utara Yerusalem
Agresi pendudukan penjajah Israel terhadap kota Jenin dan kampnya memasuki keempat puluh tiga berturut-turut yang sejauh ini telah menewaskan 27 warga Palestina dan meninggalkan puluhan orang terluka di tengah kerusakan besar pada infrastruktur dan properti.
Di sisi lain, seorang pemuda terluka dengan memar setelah pasukan penjajah Israel memukulinya dengan kejam di pintu masuk utara Hebron.
“Seorang pemuda terluka dengan memar dan memar di kepalanya setelah pasukan penjajah Israel yang ditempatkan di Jembatan Halhul di utara Hebron memukulinya serta dia dipindahkan ke rumah sakit untuk perawatan,” ujar sumber Bulan Sabit Merah Palestina.
Di sisi lain, Menteri Luar Negeri penjajah Israel, Gideon Sa’ar menyampaikan pemerintah siap untuk beralih ke tahap kedua perjanjian gencatan senjata yang mencakup penarikan penuh penjajah Israel dari Jalur Gaza dan pembebasan semua tawanan hidup.
Baca Juga:
UNRWA Sebut Hampir 260.000 Anak Gaza Telah Mendaftar dalam Program Pembelajaran Jarak Jauh
Tetapi dalam pernyataan, dia menyatakan harus ada perjanjian pelepasan tawanan sebelum maju ke tahap ini.
Pernyataan Sa’ar tampaknya bertentangan dengan posisi yang diuraikan beberapa hari lalu oleh Benjamin Netanyahu yang mengatakan penjajah Israel menginginkan perpanjangan 6 minggu dari fase pertama gencatan senjata daripada pindah ke fase dua. (*/Mey)