Aksi Protes Penolakan Rancangan Undang-Undang di Georgia Berakhir dengan Ricuh

<p>Keterangan Foto: Aksi demo di Georgia,(Foto:/Twitter/Iraklihilbis)</p>
Keterangan Foto: Aksi demo di Georgia,(Foto:/Twitter/Iraklihilbis)

Internasional, gemasulawesi – Aksi proses penolakan pengesahaan rancangan undang-undang tentang agen asing di Georgia berakhir ricuh setelah polisi membubarkan paksa menggunakan gas air mata.

Beberapa pengunjuk rasa melemparkan bom bensin dan batu ke arah polisi di pusat ibu kota Tbilisi, ketika para demonstran memperingatkan bahwa rancangan undang-undang itu dapat merusak harapan negara Kaukasus selatan itu akan keanggotaan Uni Eropa.

“Anda bebas mengeluarkan pendapat dan asporasi terbaik untuk Georgia dan Georgia memiliki masa depan terbaik nya bersama rakyat yang selalu mendukung serta tidak ada yang bisa menentukan masa depan Georgia selain rakyat Georgia sendiri,” kata Presiden Georgia, Salome Zourabichvili.

Baca : Juri Agung Georgia Menganggap Saksi Dalam Penyelidikan Trump Telah Berbohong

Pihak kepolisian Georgia berusaha menghentikan aksi protes dengan cara menyemprotkan gas air mata ke arah para demonstran.

Para demonstran yang marah meluapkan emosinya dengan cara melemparkan batu dan benda-benda lainnya kepada polisi, demonstran yang terluka akibat gas air mata mendapatkan perawatan di luar gedung parlemen oleh tim medis yang telah disediakan.

“Kami ada disini sebab kami mengetahui jika negara kami adalah milik Eropa namun pemerintah Georgia seolah menutup mata akan hal ini,” kata salah satu pengunjuk rasa berusia 30 tahun bernama Demetre Shanshiashvili.

Baca : Beri Perlawanan, Demonstran di Poboya Gunakan Bom Molotov

Partai yang berkuasa dan memiliki pengaruh di Georgia, telah menuduh para kritikus RUU itu menentang Gereja Ortodoks yang merupakan lembaga yang memiliki pengaruh serta disegani oleh masyarakat Georgia.

Berbagai penolakan terjadi hal ini dibuktikan bahwa 60 organisasi masyarakat sipil dan media secara terang-terangan menolak untuk menaati RUU itu.

“Kami di sini untuk melindungi negara kami karena kami tidak ingin menjadi bagian dari Rusia lagi dan terkekang kembali,” kata Demetre Shanshiashvili.

Baca : Terkait RUU PDP, DPR RI dan Pemerintah Capai Titik Temu

Hampir dua abad yang dihabiskan Georgia sebagai bagian dari persemakmuran Rusia.

Pemerintah Georgia dalam beberapa tahun terakhir menghadapi kritik yang tajam tentang negara yang dianggap menganut otoritarianisme. (*/Siti)

Editor: Muhammad Azmi Mursalim

Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News

...

Artikel Terkait

wave

HelloFresh Berhenti Memproduksi Santan di Thailand setelah Kampanye tentang Pekerja Monyet

Internasional,gemasulawesi &#8211; Penyedia paket makanan HelloFresh mengatakan tidak akan lagi menjual santan yang bersumber dari Thailand, setelah berkampanye oleh kelompok pemberhati hewan yang menuduh peternakan kelapa di negara itu menggunakan tenaga kerja monyet. Beberapa perusahaan telah berhenti menjual beberapa produk kelapa Thailand selama beberapa tahun terakhir setelah banyaknya kampanye yang dilakukan oleh organisasi pecinta hewan [&hellip;]

Keluarga Korban MH370 Mendorong Pencarian Kembali Korban MH370

Internasional, gemasulawesi &#8211; Keluarga dari mereka yang hilang di dalam pesawat Malaysia Airlines penerbangan 370 meminta pemerintah Malaysia untuk memberikan lampu hijau untuk pencarian kembali korban yang menghilang sembilan tahun lalu. Hilangnya pesawat, yang membawa 12 awak Malaysia dan 227 penumpang dari 14 negara berbeda, menjadi misteri terbesar dalam penerbangan setelah menghilang saat berada di [&hellip;]

Dua Warga Negara Amerika Serikat Tewas Akibat Penculikan di Meksiko

Internasional, gemasulawesi &#8211; Dua dari empat orang Amerika yang diculik di Meksiko utara telah ditemukan tewas, sementara dua orang lainnya ditemukan dalam kondisi hidup. Keempat orang Amerika itu ditemukan di dalam sebuah rumah kayu di pinggiran Matamoros, mereka telah dipindahkan di sekitar kota beberapa kali oleh penculik mereka untuk menghindari pihak berwenang. “Empat orang korban [&hellip;]

Menteri Luar Negeri China Peringatkan Potensi Konflik dengan AS dan Puji Hubungan dengan Rusia

Internasional, gemasulawesi &#8211; Amerika Serikat dan China tengah mengalami konflik panas yang tak terhindarkan jika kedua negara tidak menyepakati perdamaian. China melalui menteri luar negerinya Qin Gang menguraikan agenda kebijakan luar negeri China untuk tahun-tahun mendatang termasuk terkait dengan AS. “Pihak AS mengklaim bahwa mereka ingin mengungguli China tetapi tidak mencari konflik tetapi pada kenyataannya, [&hellip;]

Pria Bersenjata Menculik Warga AS yang Menyeberang ke Meksiko untuk Membeli Obat

Internasional, gemasulawesi &#8211; Orang-orang bersenjata menculik empat warga AS yang menyeberang ke Meksiko dari Texas pekan lalu untuk membeli obat-obatan dan terjebak dalam baku tembak yang menewaskan sedikitnya satu warga Meksiko. Keempatnya berada di dalam minivan putih dengan plat nomor North Carolina, Mereka mendapat kecaman tak lama setelah memasuki kota Matamoros dari Brownsville, ujung paling [&hellip;]

Berita Terkini

wave

Purbaya Yudhi Sadewa Pastikan Kebijakan Fiskal Berlanjut Tanpa Perombakan Radikal

Menteri Keuangan baru, Purbaya, janji lanjutkan kebijakan fiskal Sri Mulyani dengan fokus optimalisasi dan stabilitas ekonomi.

Prasetyo Hadi Bantah Reshuffle Kabinet Prabowo Bermotif Singkirkan Menteri Era Jokowi

Prasetyo Hadi tegaskan reshuffle kabinet tak bermuatan politis, Prabowo lantik sejumlah pejabat baru termasuk Menteri Keuangan dan BP2MI.

Penjarahan Senjata dan Penyerangan Polsek di Jakarta Timur, 14 Tersangka Diamankan

Polisi ungkap penjarahan senjata di Polsek Matraman. Empat belas tersangka ditangkap terkait serangan dan perusakan kantor polisi.

Nadiem Makarim Bantah Terlibat Kasus Korupsi Google Cloud di Kemendikbudristek

Nadiem membantah keterlibatan korupsi Google Cloud, sementara KPK dan Kejaksaan Agung terus lakukan penyelidikan terkait kasus berbeda.

Mantan Wali Kota Cirebon Ditetapkan Tersangka Korupsi Proyek Gedung Setda

Nashrudin Azis ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi pembangunan gedung Setda Cirebon, dengan kerugian negara Rp26 miliar.


See All
; ;