Internasional, gemasulawesi – Dilaporkan jika pemukim penjajah Israel yang dilindungi oleh tentara penjajah Israel kembali melakukan serangan di Tepi Barat, dengan menyerbut Kota Qusra yang berada di sebelah selatan Nablus.
Diketahui jika beberapa warga Palestina terluka karena kejadian tersebut.
Peristiwa tersebut terjadi beberapa jam setelah pemukim penjajah Israel menyerang pinggiran Desa Duma, yang juga berada di sebelah selatan Nablus.
Salah satu sumber lokal yang tidak disebutkan namanya mengatakan para pemukim penjajah Israel membakar 1 rumah dan menyemprot tembok dengan slogan-slogan yang menghasut.
Di sebelah selatan Betlehem, seorang wanita Palestina yang berusia 50 tahun menderita patah tulang setelah serangan pemukim penjajah Israel.
Sementara itu, di kota Azzun yang berada di sebelah timur Qalqilya, seorang pemuda Palestina dikabarkan terluka setelah dipukuli oleh tentara penjajah Israel.
Di pihak lain, Trinity College Cambridge telah memilih untuk menarik investasinya dari semua produsen senjata.
Perkembangan ini terjadi setelah salah satu outlet berita mengungkapkan jika bulan Februari bahwa perguruan tinggi terkaya di Cambridge mempunyai lebih dari 61.735 pound atau 78.089 USD yang diinvestasikan di Elbit Systems, yang merupakan manufaktur senjata paling besar di penjajah Israel.
Perkumpukan mahasiswa Trinity mengambil keputusan untuk melakukan divestasi dari perusahaan senjata pada awal bulan Maret 2024.
Diketahui jika sejumlah mahasiwa di beberapa universitas-universitas di seluruh dunia melakukan unjuk rasa pro-Palestina dan menuntut kampus mereka memutuskan hubungan keuangan dan administrasi dengan penjajah Israel.
Di sisi lain, Donald Trump mengatakan dia akan lebih konfrontatif dalam menangani mahasiswa yang melakukan demonstrasi di kampus-kampus AS yang menentang perang penjajah Israel di Jalur Gaza.
Dalam kampanyenya di New Jersey, Trump menyampaikan dia akan mendeportasi mahasiswa pengunjuk rasa jika terpilih sebagai presiden.
Diketahui jika Donald Trump mencalonkan diri lagi sebagai Presiden Amerika Serikat dalam pemilihan presiden di bulan November mendatang.
“Jika saya menjadi presiden, saya tidak akan membiarkan perguruan tinggi kami diambil alih oleh kelompok radikal yang melakukan kekerasan,” terangnya. (*/Mey)