Ungkap Situasinya Menyedihkan, UNRWA Sebut Penjajah Israel Menjadikan Jalur Gaza Sasaran Pengepungan Abad Pertengahan

Ket. Foto: UNRWA Menyatakan Penjajah Israel Menjadikan Jalur Gaza Sasaran Pengepungan Abad Pertengahan
Ket. Foto: UNRWA Menyatakan Penjajah Israel Menjadikan Jalur Gaza Sasaran Pengepungan Abad Pertengahan Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Direktur Perencanaan di UNRWA, Sam Rose, menyatakan jika situasi di Jalur Gaza benar-benar menyedihkan.

Menurut Sam Rose, penjajah Israel kini menjadikan Jalur Gaza sasaran pengepungan abad pertengahan.

“Ditambah dengan bumi yang hangus dan juga pemboman besar-besaran di wilayah Jalur Gaza,” ucapnya.

Baca Juga:
Serangan Pasukan Penjajah Israel Semakin Intensif, Pasien Dilaporkan Dibiarkan Tanpa Perawatan di Rumah Sakit Rafah

Rose juga mengungkapkan jika tidak ada pasokan yang masuk ke Jalur Gaza sejak hari Minggu lalu dan pemboman yang parah juga menghantam daerah-daerah di pusat kota Rafah.

“Tidak ada bantuan, tidak ada bahan bakar, tidak ada perbekalan dan tidak ada apa-apa,” katanya kemarin, 10 Mei 2024, waktu Palestina.

Sam Rose mengakui pihaknya benar-benar kehabisan cadangan terakhir.

Baca Juga:
Serang Rafah, Hamas Tegaskan Operasi Terbatas yang Disebutkan Penjajah Israel Merupakan Kebohongan

“Kami mempunyai tepung beberapa hari lagi yang dapat kami sediakan, namun, segala sesuatunya akan segera mati tanpa bahan bakar dan tanpa air,” ujarnya.

Rose menyatakan jika orang-orang ketakutan dan juga mereka telah mengkhawatirkan hal ini sejak lama.

“Dan sekarang, hal ini telah terjadi,” paparnya.

Baca Juga:
Klaim Memungkinkan Hamas Terus Berjuang, Aktivis Penjajah Israel Memblokir Jalan Raya Utama di Bagian Selatan untuk Menghalangi Truk Bantuan

Lebih lanjut, dia menyampaikan ada pemboman yang terus-menerus dan ada asap di cakrawala.

Menurutnya, UNRWA memperkirakan hingga malam sebelumnya, sekitar 110.000 orang telah mengungsi dari Rafah dan terus melanjutkan perjalanan.

Sam Rose menuturkan warga Palestina melakukan apapun yang mereka bisa untuk melarikan diri demi keselamatan.

Baca Juga:
Pertempuran Sengit, Hamas Sebut Ledakan Terowongan Jebakan di Rafah Melukai 3 Tentara Penjajah Israel

“Namun, kemana mereka akan pergi? Tidak ada tempat yang aman,” lanjutnya.

Direktur Perencanaan UNRWA tersebut mengatakan ini adalah populasi yang telah berada di ambang kelaparan.

“Kondisi yang telah menyedihkan akan menjadi lebih buruk dan kita akan melihat banyak korban jiwa, yang bukan hanya akibat pengeboman, namun, juga karena kelaparan dan penyakit,” tandasnya.

Baca Juga:
Tegaskan Perang Harus Diakhiri Sekarang, Pelapor PBB Sebut Palestina Telah Mengalami Setengah Abad Kediktatoran Militer yang Rakus

Di sisi lain, sekitar 34.904 orang dikabarkan telah meninggal dan sebanyak 78.514 luka-luka dalam perang yang hingga kini masih berlangsung di Jalur Gaza.

Sementara itu, setelah Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, memperingatkan bahwa pasokan senjata dapat ditahan, Perdana Menteri penjajah Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan penjajah Israel siap untuk bertarung dengan sekuat tenaga. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Melakukan Penangkapan, Militer Penjajah Israel Dilaporkan Menggerebek dan Menyerbu Seluruh Wilayah Tepi Barat

Militer penjajah Israel dilaporkan menggerebek dan juga menyerbu seluruh wilayah Tepi Barat, serta melakukan penangkapan.

Sebut Tidak Boleh Menyerang Rafah, Menhan AS Tegaskan Amerika Serikat Telah Menghentikan Pengiriman Senjata ke Penjajah Israel

Menteri Pertahanan AS menyampaikan Amerika Serikat telah menghentikan pengiriman senjata ke penjajah Israel.

Setelah Ada Seruan Protes, Markas UNRWA di Yerusalem Timur Dilaporkan Diserang oleh Sekelompok Pengunjuk Rasa Penjajah Israel

Markas besar UNRWA yang berada di Yerusalem Timur dikabarkan diserang oleh sekelompok pengunjuk rasa penjajah Israel.

Dalam Waktu Kurang dari 24 Jam, Sekjen PBB Dikabarkan Terus Menyerukan Gencatan Senjata Segera di Jalur Gaza Sebanyak 3 Kali

Sekjen PBB, Antonio Guterres, dilaporkan telah menyerukan gencatan senjata hingga 3 kali dalam waktu kurang dari 24 jam.

Mengakibatkan 7 Orang Tewas, Militer Penjajah Israel Dilaporkan Mengebom Sebuah Gedung Apartemen yang Berada di Kota Gaza

Militer penjajaha Israel mengebom sebuah gedung atau kompleks apartemen yang berada di Kota Gaza dan mengakibatkan 7 orang meninggal.

Berita Terkini

wave

Maut Mengintai di Buranga: Mengapa Tambang Ilegal di Depan Mata Polres Parigi Moutong Seolah Tak Tersentuh?

Bahaya di PETI Buranga berpotensi sama dengan Tambang ilegal yang berada di gunung Nasalena. Ancaman maut reruntuhan material mengintai.

Maut di Lubang Emas Lobu: Menagih Tanggung Jawab Pengelola PETI atas Tewasnya Penambang

Emas berdarah Parigi moutong kembali telan korban jiwa, kali ini PETI berlokasi di Desa Lobu Kecamatan Moutong yang kena giliran.

Lawan Pembungkaman, KKJ Sulteng Kecam Intervensi Satgas BSH Terhadap Kemerdekaan Pers

Keberadaan Satgas BSH Dinilai hanya akan menjadi "tameng politik" yang berpotensi mengkriminalisasi pekerja jurnalis di Sulteng.

Emas Berdarah Parigi Moutong di Balik Bayang-Bayang Hukum

Aktifitas tambang ilegal di Desa Buranga dan Tombi, hanya berjarak kurang lebih 40 kilometer dari Polres Parigi moutong.

Hanya Sehari Pasca-Penertiban Polda Sulteng, Kades Karya Mandiri Diduga Ijinkan Tambang Ilegal Kembali Beroperasi

Kepala Desa Karya Mandiri di Kecamatan Ongka malino Parigi Moutong diduga terlibat dalam aktivitas tambang ilegal.


See All
; ;