Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, aktivis penjajah Israel yang menentang pengiriman bantuan kemanusiaan yang sangat diperlukan di Jalur Gaza memblokir jalan raya utama di penjajah Israel bagian selatan untuk menghalangi truk bantuan kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza.
Yonatan Godalis, yang merupakan salah satu aktivis penjajah Israel dan pengunjuk rasa, mengklaim bantuan itu memungkinkan Hamas untuk terus berjuang.
“Tidak ada tempat lain di dunia dimana satu pihak memberikan pasokan kepada pihak yang lain, seperti di penjajah Israel, ini gila,” ujarnya sambil memegang bendera penjajah Israel.
Aktivis Ruben Frakenburg mengatakan truk-truk bantuan kemanusiaan ini membawa makanan ke Hamas dan Hamas adalah pembunuh dan orang-orang yang sangat mengerikan.
Dia menyampaikan hal tersebut sambil menempatkan dirinya di depan sebuah truk yang menuju ke Jalur Gaza dekat penyeberangan Kerem Shalom atau Karem Abu Salem di penjajah Israel selatan kemarin, 9 Mei 2024, waktu penjajah Israel.
“Penjajah Israel dipaksa oleh Amerika untuk memberi mereka makanan ini,” katanya.
Diketahui jika kelaparan meluas di seluruh Jalur Gaza karena perang yang telah berlangsung selama 7 bulan.
Sebelumnya, PBB menyatakan Jalur Gaza bagian utara telah berada dalam kondisi kelaparan besar-besaran.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Mesir, Sameh Shoukry, bahwa Amerika Serikat menentang pengusiran warga Palestina dari Jalur Gaza setelah penjajah Israel merebut perbatasan di Rafah.
Dalam panggilan telepon yang dilakukan, Blinken menekankan kembali posisi jelas Presiden Joe Biden jika AS tidak mendukung operasi militer besar-besaran di Rafah dan penolakan Amerika Serikat terhadap pemindahan paksa warga Palestina di Jalur Gaza.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, menyampaikan Blinken juga menyatakan dukungan AS terhadap pembukaan kembali perbatasan Rafah.
“Blinken juga menegaskan dukungan AS terhadap berlanjutnya aliran bantuan kemanusiaan yang sangat diperlukan oleh warga Palestina,” ucapnya.
Di sisi lain, militer penjajah Israel dan Yordania dikabarkan melakukan pengiriman bantuan baru ke Jalur Gaza bagian utara. (*/Mey)