Telah Menandatangani Deklarasi Bersama, Palestina dan Barbados Dikabarkan Secara Resmi Menjalin Hubungan Diplomatik

Ket. Foto: Palestina dan Barbados Telah Secara Resmi Menjalin Hubungan Diplomatik Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, Palestina dan Barbados telah menandatangani deklarasi bersama yang menandakan kedua negara secara resmi menjalin hubungan diplomatik antar negara.

Diketahui jika Palestina dan Barbados melakukannya dalam pertemuan yang dilakukan pada hari Selasa, tanggal 11 Juni 2024, waktu setempat.

Dikabarkan Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, dan mitranya dari Barbados, Francois Jackman, menandatangani deklarasi tersebut di markas besar PBB yang berlokasi di New York City.

Baca Juga:
Meningkatkan Serangan, 6 Warga Palestina Dikabarkan Dibunuh Pasukan Penjajah Israel di Desa Kafr Dan Dekat Jenin

Sebelumnya, di bulan April, Barbados mengumumkan akan secara resmi mengakui Palestina sebagai sebuah negara.

Barbados menjadi anggota Komunitas Karibia atau CARICOM ke-11 yang mengakui hal tersebut.

Di sisi lain, Inggris telah mengeluarkan lebih dari 100 izin ekspor senjata ke penjajah Israel antara bulan Oktober dan Mei.

Baca Juga:
Melukai Sedikitnya 8 Orang, Pasukan Penjajah Israel Dilaporkan Membunuh 4 Warga Palestina di Kafr Nima Tepi Barat

Disebutkan jika dari 108 izin, sekitar 37 izin dikategorikan sebagai izin militer dan 63 adalah izin non-militer, yang mungkin meliputi peralatan telekomunikasi untuk digunakan oleh IDF.

Jika ditotalkan, sekarang ini, terdapat 345 izin penjualan senjata ke penjajah Israel, termasuk dengan izin yang dikeluarkan sebelum tanggal 7 Oktober 2023.

Departemen Bisnis dan Perdagangan merilis angka-angka ini kemarin, 11 Juni 2024, waktu setempat, sebagai tanggapan atas apa yang digambarkannya sebagai keadaan luar biasa dan kepentingan parlemen serta publik yang signifikan.

Baca Juga:
Pertempuran Meningkat, Penembak Jitu Brigade Al Quds Dikabarkan Menargetkan Tentara Penjajah Israel di Rafah

Diketahui jika tidak ada izin yang dicabut sejak penjajah Israel melancarkan agresi penjajah Israel di Jalur Gaza dan tidak ada satupun yang ditolak, dengan sekitar 185 permohonan masih menunggu keputusan.

Koordinato Media Kampanye Melawan Perdagangan Senjata atau CAAT, Emily Apple, mengkritik angka-angka tersebut dikarenakan tidak mengungkapkan nilai atau rincian senjata apa yang dipasok.

“Melainkan hanya jumlah lisensi yang dikeluarkan,” katanya.

Baca Juga:
Bertujuan untuk Mengakhiri Agresi Penjajah Israel, Dewan Keamanan PBB Dikabarkan Mendukung Resolusi Gencatan Senjata di Jalur Gaza

Dia menambahkan rilis data ini seharusnya menjawab kepentingan politik dan publik dalam penjualan senjata ke penjajah Israel.

Menurutnya, angka yang dirilis tidak sesuai dikarenakan tidak memberikan rincian peralatan yang diekspor atau juga nilainya. (*/Mey)

Bagikan: