Pengadilan Penjajah Israel Mempertimbangkan Melarang Mahasiswa Palestina Ikut Serta dalam Pemilihan Universitas Haifa

Ket. Foto: Pengadilan Penjajah Israel Mempertimbangkan Pelarangan Mahasiswa Palestina Ikut Serta dalam Pemilihan Universitas Haifa Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Pengadilan penjajah Israel sedang mempertimbngkan untuk melarang mahasiswa Palestina dan kelompok mahasiswanya mencalonkan diri dalam sebuah tindakan yang dapat semakin menghambat perwakilan Palestina di pendidikan tinggi.

Dalam beberapa minggu terakhir, Serikat Mahasiswa di Universitas Haifa di penjajah Israel utara dilaporkan telah berupaya menghalangi pencalonan yang diajukan oleh beberapa perwakilannya, khususnya dalam upaya untuk mencegah puluhan kandidat mahasiwa mencalonkan diri dalam pemilihan serikat mendatang.

Diketahui jika kandidat yang dihalangi dari pemilihan umum yang dimaksud adalah mereka yang berasal dari Majelis Mahasiswa Universitas dan blok Front Mahasiswa yang bersekutu dengan partai Palestina, penjajah Israel Balad dan Hadash, yang terdiri dari perwakilan mayoritas mahasiswa Palestina di institusi tersebut.

Baca Juga:
Penjajah Israel Berupaya Membuat RUU yang Mengizinkan Polisi Menyelidiki Hasutan Terorisme Tanpa Persetujuan

Sebuah sesi diadakan di Pengadilan Pusat Haifa pada hari Selasa, tanggal 17 September 2024, setelah para kandidat dan perwakilan hukum mereka mengeluarkan permintaan mendesak untuk menunda pemilihan Serikat Mahasiswa Universitas.

Sesi tersebut untuk mempertimbangkan pencegahan blok-blok itu dari menyampaikan daftar kandidat mereka, dengan para mahasiswa yang terisolasi diwakili oleh pengacara, Susan Zaher, sementara tim pengacara mewakili Universitas Haifa.

“Sidang itu diselenggarakan setelah penghalangan pencalonan mahasiswa untuk dewan serikat mahasiswadi universitas minggu lalu lewat penundaan oleh serikat mahasiswa mencegah pencalonan kandidat serikat mahasiswa,” ujarnya.

Baca Juga:
Seorang Penyerang Ditembak Mati Polisi Penjajah Israel setelah Menikam Seorang Petugas Perbatasan di Gerbang Yerusalem

Dia menambahkan dengan serikat mahasiswa itu tampaknya memiliki tujuan untuk mempertahankan anggotanya saat ini di dewan dan dengan demikian mengendalikan dewan dengan ekstrem kanan.

Yousef Taha, yang merupakan kepala mahasiswa dan pemuda di Majelis Demokratik Nasional atau Balad, mengingat bahwa jelas serikat mahasiswa, lewat pengacara dan juga perwakilannya, tidak ingin ada pemilu dan ingin melanjutkan dengan pendekatan yang sama, yakni mencuri pemilu,

Taha menegaskan pengacara seri (mahasiswa) dalam sidang pengadilan menggunakan taktik geng dan penghinaan karena serikat di Universitas Haifa ini mengambil legitimasi dari administrasi universitas dan didukung secara finansial oleh administrasi universitas. (*/Mey)

Bagikan: