Internasional, gemasulawesi – Penjualan obat penenang di penjajah Israel telah meningkat secara signifikan sejak bulan Oktober lalu.
Sebuah kelompok riset, Kahn-Sagol-Maccabi, mengatakan jika dibandingkan dengan Perang Lebanon Kedua pada tahun 2006, yang menyaksikan peningkatan pembelian obat anti-kecemasan sebesar 27 persen, telah terjadi peningkatan yang belum pernah terjadi sebelumnya sebesar 204 persen dalam penjualan obat penenang sejak tanggal 7 Oktober 2023.
Padahal pada tahun 2005 peningkatan penjualan obat penenang sebagian besar terlihat di wilayah utara Palestina yang diduduki.
Pusat penelitian melaporkan bahwa peningkatan selama 12 bulan terakhir telah terlihat di seluruh wilayah pendudukan penjajah Israel.
Dijelaskan studi retrospektif itu dilakukan dengan persetujuan Komite Helsinki dengan data anonim dari lebih 1 juta anggota Maccabi yang berusia di atas 21 tahun, sebagai studi kasus tentang kondisi lingkungan dan dampaknya terhadap stres pribadi.
Studi itu juga melakukan pengamatan terhadap karakteristik sosio-demografis seperti jenis kelamin, usia, area tempat tinggal, dan status sosial-ekonomi.
Baca Juga:
Tentara Penjajah Israel Telah Memusnahkan 902 Keluarga Palestina di Jalur Gaza Sejak 7 Oktober 2023
Selain itu, juga membahas pola penggunaan obat selama 19 tahun terakhir, termasuk 7 Oktober 2023, dengan memeriksa jumlah pembelian obat anti-kecemasan.
Studi itu memperlihatkan atau menunjukkan risiko pembelian obat penenang jangka pendek selama operasi keamanan adalah 14 persen lebih tinggi daripada waktu normal.
Di sisi lain, pasukan penjajah Israel melaporkan bahwa 8 tentaranya, termasuk seorang kapten tentara tewas pada hari Rabu, tanggal 2 Oktober 2024 waktu setempat dalam bentrokan dalam pejuang Hizbullah setelah melintasi perbatasan ke Lebanon.
Baca Juga:
Penjajah Israel Dilaporkan Menyerang Sedikitnya 3 Stasiun Radar Anti Pesawat di Suriah Selatan
Militer penjajah Israel awalnya melaporkan kapten angkatan darat, Eitan Itzhak tewas dalam pertempuran, menandai kekalahan tempur pertama penjajah Israel dalam invasi daratnya di Lebanon.
Militer lantas mengumumkan 7 prajurit lainnya tewas.
“Sejumlah besar tentara penjajah Israel tewas selama bentrokan langsung di Adaisseh dan Maroun al-Ras di Lebanon selatan,” kata Hizbullah dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga:
Timbulkan Korban, Sejumlah Orang Bersenjata Melepaskan Tembakan di Tel Aviv Penjajah Israel
Mereka juga menuduh pasukan penjajah Israel menghancurkan korbannya.
Dalam pernyataan yang lainnya, Hizbullah mengatakan telah menghancurkan 3 tank penjajah Israel saat mereka maju menuju desa perbatasan Lebanon. (*/Mey)