Ikon Intifada Palestina Tahun 2000 Dilaporkan Terbunuh dalam Serangan Penjajah Israel

Ket. Foto: Ikon Intifada Palestina Tahun 2000 Dikabarkan Terbunuh Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Tentara penjajah Israel mengumumkan pada hari Kamis, tanggal 3 Oktober 2024, bahwa mereka telah membunuh Abdul Aziz Salha, yang merupakan seorang warga Palestina yang adalah ikon atau simbol perlawanan selama Intifada Palestina Kedua tahun 2000.

Abdul Aziz Salha tewas dalam serangan udara di Deir Al-Balah di Jalur Gaza tengah pada hari Rabu malam, tanggal 2 Oktober 2024.

Hal tersebut disampaikan oleh pihak tentara penjajah Israel dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga:
Penjualan Obat Penenang di Penjajah Israel Meningkat Sebesar 204 Persen Sejak 7 Oktober 2023

Pada bulan Oktober 2000 lalu, sebuah gambar seorang warga Palestina dengan darah di tangannya melihat ke luar jendela di kantor polisi Palestina beredar di seluruh dunia.

Abdul Aziz Salha, dari Deir Jarir, sebelah timur Ramallah, dituduh terlibat dalam pembunuhan 2 tentara penjajah Israel yang memasuki Ramallah, Tepi Barat, secara keliru.

Pengadilan penjajah Israel telah menjatuhkan hukuman seumur hidup kepadanya.

Baca Juga:
Pasukan Penjajah Israel Menutup Beberapa Pos Pemeriksaan Militer untuk Menghalangi Pergerakan di Tepi Barat

Tetapi Salha lalu dibebaskan dan dipindahkan ke Jalur Gaza sebagai bagian dari perjanjian pertukaran tahanan tahun 2011 antara penjajah Israel dan Hamas, yang dimediasi oleh Mesir.

Militer penjajah Israel mencatat bahwa Salha telah berpartisipasi dalam pembunuhan tentara penjajah Israel pada tahun 2000 dan mengklaim bahwa dalam beberapa tahun terakhir, dia terlibat dalam mengarahkan operasi di Tepi Barat.

Penjajah Israel terus melancarkan serangan di Jalur Gaza sejak tanggal 7 Oktober 2023 lalu, meski ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata.

Baca Juga:
Tentara Penjajah Israel Telah Memusnahkan 902 Keluarga Palestina di Jalur Gaza Sejak 7 Oktober 2023

Di sisi lain, Geert Wilders, yang merupakan pemimpin sayap kanan Belanda, secara terbuka mendukung tindakan penjajah Israel pada hari Kamis, tanggal 3 Oktober 2023, mencoba membenarkan konflik itu dengan membingkainya sebagai perang melawan kekuatan jahat yang mengancam penjajah Israel.

“ Patriot Eropa harus mendukung upaya perang penjajah Israel, sementara dia mengutuk Islam dan para pengikutnya,” katanya dalam sebuah artikel untuk outlet media.

Wilders, yang merupakan pemimpin Partai Kebebasan atau PVV, partai terbesar di Belanda dan koalisi pemerintah Belanda, mengklaim bahwa perang yang dilancarkan oleh penjajah Israel terhadap Hamas dan Hizbullah bukan hanya sekedar perang biasa, tetapi tidak dapat dihindari. (*/Mey)

Bagikan: