Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, militer penjajah Israel telah meningkatkan serangan udaranya di beberapa lokasi di Jalur Gaza utara, Palestina, dengan intensitas yang belum pernah terlihat sebelumnya pada hari Sabtu malam, tanggal 5 Oktober 2024.
Setidaknya 30 serangan salvo menghantam Beit Hanoon, Beit Lahiya, dan Jabalia, yang menyebabkan pengungsian massal terjadi.
Pertahanan Sipil Jalur Gaza menyampaikan serangan penjajah Israel menargetkan rumah keluarga Afana di Bir al-Naajah, Jalur Gaza utara.
Dikatakan kru Pertahanan Sipil Jalur Gaza menemukan 1 orang yang tewas dalam serangan tersebut dari reruntuhan.
Mereka juga menekankan bahwa yang lainnya masih terjebak di reruntuhan bangunan.
“Setidaknya 11 orang tewas dalam serangkaian serangan penjajah Israel di Jalur Gaza utara,” kata mereka.
Pertahanan Sipil menyampaikan petugas mereka tidak mampu menangani sejumlah besar rumah tinggal yang menjadi sasaran pendudukan penjajah Israel malam ini di Jalur Gaza utara.
Mereka menyatakan masih ada orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan rumah-rumah dan petugas tidak dapat menangani mereka karena pengeboman yang terjadi bersamaan dan kurangnya peralatan penyelamatan yang berat.
Sebelumnya, pada hari Jumat, tanggal 4 Oktober 2024, 3 rumah sakit di Lebanon mengumumkan penghentian sementara pekerjaan di tengah berlanjutnya pemboman penjajah Israel.
Rumah Sakit Sainte Therese di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, melaporkan kerusakan besar dan mengatakan penargetan pesawat tempur penjajah Israel di sekitar fasilitas itu pada hari Kamis mengakibatkan terhentinya layanan rumah sakit.
Hal tersebut disampaikan oleh rumah sakit itu dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita nasional resmi.
RS Mais al-Jabal di Lebanon selatan yang berbatasan dengan penjajah Israel mengumumkan penghentian kerja semua departemen dengan menyebutkan beberapa faktor termasuk penargetan musuh terhadap rumah sakit sejak bulan Oktober lalu dan masalah pada jalur pasokan dan juga akses staf.
Mounes Kalakesh, yang merupakan direktur rumah sakit pemerintah Marjayoun di Lebanon selatan, menyamapaikan kepada media bahwa serangan udara penjajah Israel menargetkan ambulans di pintu masuk utama rumah sakit.
Kejadian itu menyebabkan paramedis yang sedang membawa korban luka ke fasilitas itu. (*/Mey)