Serangan Udara Penjajah Israel di Tepi Barat Dilaporkan Tewaskan 2 Warga Palestina

Ket. Foto: 2 Warga Palestina Tewas Karena Serangan Udara Penjajah Israel di Tubas Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Serangan udara penjajah Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat kemarin, tanggal 9 Desember 2024, waktu setempat, telah menewaskan 2 warga Palestina.

Korban serangan terhadap Tubas tersebut bernama Udi Radwan Daraghma yang berusia 32 tahun dan Khalil Magdi Al-Masri yang berusia 26 tahun.

Menurut Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina, pasukan keamanan pendudukan mencegah krunya menjangkau kedua pria itu di lokasi serangan.

Baca Juga:
Tewaskan 50 Orang, Penjajah Israel Serang Jalur Distribusi Tepung Jalur Gaza

Pasukan pendudukan penjajah Israel menyerbu Tubas pada pagi hari kemarin setelah personel pasukan khusus menyusup ke kota dan mengambil posisi di jalan utama.

Para prajurit menembakkan bom asap sebelum bala bantuan dari pos pemeriksaan Tayasir milik tentara dikirim.

Penduduk Palestina dilarang beraktivitas di sekitar kota seperti biasa dan penembak jitu penjajah Israel dikerahkan dan demikian juga pesawat pengintai yang terbang rendah.

Baca Juga:
Jihad Islam Palestina Sebut Penjajah Israel Memanfaatkan Situasi Suriah untuk Perluas Pendudukan

Di sisi lain, anggota Komisi Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina atau PLO, Ramzi Rabah, mengonfirmasi penolakan organisasi itu terhadap usulan Mesir untuk membentuk komite dukungan untuk Jalur Gaza.

“Rapat Komite Eksekutif telah diadakan, di mana para anggota memberikan suara menentang pembentukan komite,” katanya dalam pernyataan singkat kepada media.

Komite Eksekutif dibentuk kembali setelah pertemuan yang diadakan oleh gerakan Fatah pada tahun 2018 untuk Dewan Pusat dan Nasional, sebuah proses yang diboikot oleh faksi-faksi terkemuka, termasuk Hamas, Jihad Islam Palestina, dan Front Populer untuk Pembebasan Palestina atau PFLP.

Baca Juga:
Lebih dari 4.000 Amputasi serta 2.000 Kasus Cedera Tulang Belakang dan Otak Tercatat di Gaza Sejak Perang

Abdullah Abdullah, anggota Dewan Penasihat Fatah, sebelumnya mengatakan kepada media bahwa gerakannya akan meninjau usulan itu bersama presiden dan berupaya untuk mendapatkan dukungan Arab.

Tetapi Komite Eksekutif PLO kemudian mengumumkan penolakannya terhadap inisiatif itu.

Menurut laporan yang diterbitkan oleh media Arab, komite yang diusulkan akan terdiri dari 10 hingga 15 anggota dan akan mengawasi semua sektor, termasuk dengan rekonstruksi Jalur Gaza. (*/Mey)

Bagikan: