3 Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Pesawat Tak Berawak Penjajah Israel di Timur Rafah

Ket. Foto: 3 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Udara Penjajah Israel di Rafah Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – 3 warga Palestina tewas dan beberapa lainnya terluka pada tanggal 16 Februari 2025 waktu setempat dalam serangan udara yang dilakukan oleh pesawat tak berawak penjajah Israel yang menargetkan pertemuan warga sipil di timur Rafah, Jalur Gaza selatan.

Perlu dicatat bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza telah meningkat menjadi 48.264 yang sebagian besar adalah wanita dan anak-anak sejak perang dimulai di Jalur Gaza pada bulan Oktober 2023.

Hal tersebut menurut otoritas kesehatan setempat.

“Jumlah korban luka meningkat menjadi 111.688 orang dan banyak korban masih terjebak di bawah reruntuhan,” ujar mereka.

Baca Juga:
Penjajah Israel Memaksa Warga Palestina untuk Menghancurkan Rumahnya Sendiri di Yerusalem Timur

Otoritas kesehatan menambahkan tim tanggap darurat dan pertahanan sipil tidak dapat menjangkau mereka.

Gencatan senjata di Jalur Gaza mulai berlaku di tanggal 19 Januari 2025 tetapi korban terus dilaporkan di berbagai bagian wilayah itu akibat pelanggaran gencatan senjata oleh pendudukan penjajah Israel.

Di sisi lain, kepala UNRWA, Philippe Lazzarini, mengatakan kepada wartawan bahwa kegiatan inti UNRWA adalah ‘seperti pemerintahan’ yang membuatnya berbeda dengan badan PBB lainnya.

Berbicara di sela-sela Konferensi Keamanan Munich, dia menyatakan pada akhirnya pengganti badan itu adalah lembaga publik yang berfungsi.

Baca Juga:
Penjajah Israel Membakar Tenda dan Menyerang Kendaraan dengan Batu di Al Maniya Selatan Betlehem

Dia mencatat sebagian besar staf UNRWA mempunyai peran seperti pegawai negeri, insinyur, perawat, dan guru.

“Tidak ada satu pun badan PBB yang secara khusus diarahkan untuk menyediakan, dalam jangka waktu, pada lingkup seperti ini, layanan yang bersifat publik,” ucapnya.

Di sisi lain, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menyebutkan pembebasan Alexander Trufanov menjadi mungkin sebagai hasil dari tindakan yang ditargetkan dan diplomasi Rusia yang gigih, termasuk dengan kontak intensif dengan pimpinan politik Hamas.

“Moskow berterimakasih kepada pihak Palestina begitu juga mediator Mesir dan Qatar,” katanya.

Baca Juga:
Seorang Anak Terluka Akibat Peluru Tajam Selama Serangan Militer Penjajah Israel di Kota Tell

Dia mencatat 3 warga negara Rusia telah dibebaskan selama gencatan senjata terakhir pada November 2023 dan mengatakan mereka dibebaskan dengan cara yang luar biasa tanpa syarat atau tuntutan tindakan balasan dari pihak penjajah Israel. (*/Mey)

Bagikan: