Pasukan Penjajah Israel Terus Menghancurkan Properti Pribadi dan Publik di Rafah Meski Ada Gencatan Senjata

Ket. Foto: Pasukan Penjajah Israel Terus Menghancurkan Properti di Rafah Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Kelompok advokasi Palestina, Al Mezan, menyampaikan pada tanggal 2 Maret 2025 waktu setempat bahwa pasukan penjajah Israel terus menghancurkan properti pribadi dan publik di Rafah, 6 minggu sejak gencatan senjata mulai berlaku, dan mencegah penduduk kota selatan itu kembali ke rumah mereka.

Menurut Al Mezan, pasukan penjajah Israel tidak berada dalam area yang ditentukan dalam perjanjian gencatan senjata dan terus mempertahankan posisi jauh di dalam Rafah, lebih dari 1 kilometer di dalam pusat kota, meluas ke area garasi timur, perbatasan Palestina-Mesir di selatan dan pagar perimeter timur.

“Pasukan penjajah Israel juga telah menyatakan sekitar 60 persen wilayah kota itu sebagai zona terlarang dan sangat berbahaya,” ujar mereka.

Al Mezan menambahkan wilayah ini tetap sangat berbahaya di mana setiap gerakan akan dibalas dengan tembakan artileri, pemboman udara, dan serangan penembak jiutu.

Baca Juga:
Penduduk Kolonial Penjajah Israel Melepaskan Ternak Mereka ke Lahan Pertanian Milik Petani Palestina di Lembah Yordan Utara

Al Mezan mengungkapkan hampir setengah dari 111 orang yang tewas dan 916 orang terluka oleh pasukan penjajah Israel sejak gencatan senjata di Rafah ketika penduduk berusaha memeriksa rumah dan lahan pertanian mereka.

“Sekitar 200.000 dari 300.000 penduduk Rafah masih belum dapat kembali,” ucap mereka.

Sementara itu, UNRWA diketahui membuka kembali 3 pusat kesehatan di Jalur Gaza.

“Pihak kami terus menyediakan layanan kesehatan di Jalur Gaza meski menghadapi tantangan,” kata mereka.

Baca Juga:
Seorang Pria Palestina Tewas dalam Serangan Udara Penjajah Israel di Sebelah Timur Beit Hanoun Jalur Gaza Utara

UNRWA telah menawarkan 300.000 konsultasi, mendukung 19.000 wanita hamil dan pasca persalinan berisiko tinggi, merawat 11.000 pasien gigi dan menyediakan fisioterapi kepada 5.500 orang di Jalur Gaza.

Di sisi lain, dilaporkan bahwa pemerintah penjajah Israel sedang mempertimbangkan untuk memanggil 400.000 tentara cadangan penjajah Israel ke tentara karena, menurut laporan, tahun 2025 akan menjadi tahun perang.

Pasukan penjajah Israel juga telah melakukan serangkaian penangkapan selama penggerebekan terakhir mereka di Tepi Barat yang diduduki. (*/Mey)

Bagikan: