UNRWA Sebut Hampir 260.000 Anak Gaza Telah Mendaftar dalam Program Pembelajaran Jarak Jauh

Ket. Foto: Hampir 260.000 Anak dari Jalur Gaza Telah Mendaftar dalam Program Pembelajaran Jarak Jauh Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – UNRWA menyampaikan bahwa hampir 260.000 anak dari Jalur Gaza telah mendaftar dalam program pembelajaran jarak jauhnya sejak bulan Januari lalu.

Dalam sebuah postingan di media sosial X hari Selasa, tanggal 4 Maret 2025 waktu setempat, bahwa hampir 260.000 anak telah mendaftar dalam program pembelajaran jarak jauh UNRWA sejak bulan Januari.

“Tim kesehatan UNRWA terus menyediakan dukungan kesehatan mental dan psikososial di wilayah Middle dan Khan Younis,” kata mereka.

UNRWA menegaskan pihaknya membantu kasus-kasus khusus yang dirujuk dari pusat-pusat kesehatan dan tempat penampungan.

Baca Juga:
2 Warga Sipil Tewas Akibat Tembakan Pasukan Penjajah Israel di Pusat Rafah Selatan Jalur Gaza

Disebutkan bahwa sejak gencatan senjata, tim UNRWA telah menanggapi lebih dari 15.000 kasus yang memungkinkan ribuan orang terlantar kembali ke daerah tempat tinggal mereka dan rumah-rumah yang hancur.

Pada tanggal 23 Februari 2025, tahun ajaran baru dimulai di Jalur Gaza di tengah tantangan besar akibat perang genosida yang dilancarkan penjajah Israel di Jalur Gaza.

Diketahui bahwa 95 persen bangunan sekolah dan pendidikan telah mengalami berbagai kerusakan, sementara 85 persen di antaranya tidak dapat digunakan lagi akibat hancurnya sebagian atau seluruh bangunan selama berbulan-bulan genosida.

Di sisi lain, mantan Menteri Pertahanan penjajah Israel, Yoav Gallant, telah memperingatkan bahwa penjajah Israel tidak mungkin mendapatkan kembali tawanan yang tersisa di Jalur Gaza jika memprioritaskan penghancuran Hamas.

Baca Juga:
Seorang Warga Penjajah Israel dan 4 Lainnya Terluka dalam Serangan Penusukan di Haifa

“Saya adalah orang terakhir yang menentang penghancuran total Hamas tetapi jika kita menghancurkan Hamas sebelum membawa kembali para sandera, kita tidak akan memiliki sandera yang tersisa untuk kembali,” ujarnya dalam acara Liga Anti-Pencemaran Nama Baik di New York.

Dia menambahkan yang terutama, para sandera harus dibawa pulang dan setelah itu Hamas akan terus dihancurkan hingga hancur total.

Menanggapi surat perintah penangkapan dari Pengadilan Kriminal Internasional terhadap dirinya, dia menyebutnya sebagai anti-semitisme yang dilembagakan.

“Saya bangga dikritik oleh Pengadilan Kriminal Internasional dan pihak lain karena membela negara penjajah Israel,” ucapnya. (*/Mey)

Bagikan: