Penjajah Israel Dilaporkan Mendirikan Tenda di Tanah Kota Hawara Selatan Nablus

Ket. Foto: Tenda dan Rumah Plastik Didirikan Penjajah Israel di Tanah Kota Hawara Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Para penjajah Israel pada hari Senin, tanggal 10 Maret 2025 waktu setempat, mendirikan tenda di tanah kota Hawara, selatan Nablus.

Rana Abu Haniya, Kepala Depatemen Hubungan Masyarakat di Kotamadya Hawara, menyampaikan para penjajah mendirikan tenda dan rumah plastik di puncak Gunung Ras Zeid di Cekungan Za’tara.

Dia menunjukkan bahwa tanah-tanah ini dibuldozer dan digarap oleh para pemukim selama lebih dari sebulan.

Di sisi lain, ayah dari seorang tawanan penjajah Israel yang saat ini ditahan di Jalur Gaza mengecam Benjamin Netanyahu dengan menyatakan Netanyahu hanya peduli dengan koalisinya dan kelangsungan hidup koalisi itu.

Baca Juga:
Pasukan Penjajah Israel Menghancurkan dan Menyita Sejumlah Kios Kaki Lima di Timur Laut Yerusalem

Media penjajah Israel mengutip Yehuda Cohen yang merupakan ayah dari tawanan berusia 20 tahun Nimrod Cohen yang menuturkan dalam sebuah diskusi di Knesset bahwa lebih penting bagi Amerika Serikat untuk membebaskan para sandera daripada bagi pemerintah penjajah Israel.

“Trump berpihak pada Netanyahu dan berbicara langsung dengan Hamas untuk membebaskan para sandera sementara Netanyahu menghitung hari hingga undang-undang anggaran disahkan pada 17 Maret,” ujarnya.

Dia menambahkan yang dia pedulikan hanyalah koalisinya bertahan hidup.

Kampanye Bring Them Home Now yang melibatkan keluarga-keluarga tawanan penjajah Israel yang ditahan di Jalur Gaza telah meminta Benjamin Netanyahu untuk memberikan tim perunding ‘mandat penuh’ untuk mengamankan pemulangan semua tawanan pada saat yang sama.

Baca Juga:
6 Toko Roti di Khan Younis Jalur Gaza Dilaporkan Tutup Karena Kekurangan Bahan Bakar

Kampanye tersebut menuliskan di X bahwa ada sebagian besar orang yang menuntut pengembalian semua korban penculikan sekaligus, di atas segalanya.

“Kesaksian para korban yang dipulangkan tidak meninggalkan keraguan, para korban penculikan kehabisan waktu,” kata mereka.

Kelompok itu menyatakan kesaksian para korban yang dipulangkan tidak meninggalkan keraguan, para korban penculikan kehabisan waktu.

Ditambahkan pada saat-saat yang terakhir, sandera yang masih hidup dan yang berhasil mereka selamatkan telah dikembalikan.

Baca Juga:
Seorang Pemuda Palestina Terluka setelah Terkena Tabung Gas Air Mata selama Serangan Militer di Al-Ram

“Menunda-nunda negosisasi akan menyebabkan hilangnya nyawa sandera lainnya dan hilangnya kemampuan untuk mengembalikan jenazah untuk dimakamkan dan menutup lingkaran pertemanan untuk keluarga mereka,” ucap mereka. (*/Mey)

Bagikan: