Pasukan Penjajah Israel Tutup Jalan Utama di Jalur Gaza dan Mencegah Warga Palestina Melintasinya

Ket. Foto: Pasukan Penjajah Israel Menutup Jalan Utama di Gaza Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Tentara penjajah Israel mengatakan pada tanggal 20 Maret 2025 waktu setempat bahwa mereka akan menutup Jalan Salah al-Din yang merupakan jalan utama yang menghubungkan utara dan selatan Jalur Gaza, mencegah warga Palestina melintasinya, dan hanya mengizinkan mereka berjalan di Jalan Rashid.

Ini terjadi setelah tentara penjajah mengumumkan, dalam beberapa jam terakhir, dimulainya serangan darat terbatas di Jalur Gaza tengah dan selatan.

Pembukana kembali Koridor Netzarim dan mengizinkan orang-orang terlantar untuk kembali dari selatan Jalur Gaza ke utara melalui jalur tersebut yang merupakan klausul utama dalam perjanjian gencatan senjata.

Pasukan penjajah Israel melanjutkan agensi mereka di Jalur Gaza pada fajar hari Selasa lalu setelah jeda lebih dari 2 bulan.

Baca Juga:
Penjajah Israel Dilaporkan Membakar Tenda-Tenda Badui yang Terletak di Daerah Wadi al-Matwi

Peristiwa ini menyebabkan terbunuhnya lebih dari 400 warga sipil, di mana sebagian besar adalah wanita dan anak-anak serta ratusan lainnya terluka.

Dimulainya kembali agresi di Jalur Gaza terjadi di tengah kekhawatiran akan memburuknya situasi kemanusiaan di Jalur Gaza, mengingat blokade yang sedang berlangsung dan terputusnya pasokan medis dan kemanusiaan.

Sejak tanggal 7 Oktober 2023, pasukan penjajah Israel telah melancarkan agresi terhadap Jalur Gaza yang menyebabkan lebih dari 48.572 warga Palestina tewas serta 112.032 lainnya terluka.

Sejumlah korban masih terkubur di bawah reruntuhan.

Baca Juga:
Hamas Sebut Belum Menutup Pintu Negosiasi Meski Penjajah Israel Kembali Membombardir Jalur Gaza

Di sisi lain, seorang peneliti pasca doktoral India di Universitas Georgetown yang menentang perang penjajah Israel di Jalur Gaza menghadapi deportasi setelah ditahan di bawah tindakan keras imigrasi Presiden Donald Trump.

“Peneliti yang bernama Badar Khan Suri ditetapkan untuk dideportasi karena menyebarkan propaganda Hamas dan mempromosikan antisemitisme di media sosial,” kata Tricia McLaughlin, asisten sekretaris di Departemen Keamanan Dalam Negeri atau DHS.

Dalam pernyataan di X, dia menyatakan Suri memiliki hubungan dekat dengan seorang teroris yang diketahui atau diduga teroris yang merupakan penasihat senior Hamas. (*/Mey)

Bagikan: