Seorang Pemimpin Senior Hamas Tewas dalam Serangan di Khan Younis saat Beribadah

Ket. Foto: Salah Satu Pemimpin Senior Hamas Meninggal dalam Serangan Penjajah Israel di Khan Younis Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Seorang pemimpin senior Hamas tewas dalam serangan dini hari, 23 Maret 2025 waktu setempat, di Jalur Gaza selatan, sementara penjajah Israel telah mengintensifkan serangan di Jalur Gaza yang menewaskan sedikitnya 634 orang sejak melanggar kesepakatan gencatan senjata pada hari Selasa.

Salah al-Bardawil, seorang anggota senior biro politik Hamas, tewas bersama dengan istrinya saat beribadah di tenda perlindungan mereka di Khan Younis.

Hal tersebut menurut Hamas.

“Darahnya, darah istrinya, dan para martir, akan terus mengobarkan semangat perjuangan pembebasan dan kemerdekaan,” kata mereka dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga:
Tentara Penjajah Israel Perintahkan Evakuasi Penuh Lingkungan Tal Al-Sultan di Rafah

Hamas menambahkan musuh kriminal tidak akan mematahkan tekad dan keinginan mereka.

Pejabat penjajah Israel belum memberikan komentar. Diketahui beberapa pemimpin senior Hamas telah meninggal sejak penjajah Israel melanjutkan serangannya pekan lalu.

Sumber melaporkan penjajah Israel telah melancarkan serangan udara yang ganas dan luas terhadap Jalur Gaza selama beberapa jam terakhir.

“Situasi di sini masih kritis,” ujarnya.

Baca Juga:
Wali Kota Metula di Utara Penjajah Israel Meminta Pemerintah untuk Bertindak Tegas setelah Serangan Roket

Dia melanjutkan telah terjadi eskalasi yang jelas di Jalur Gaza sejak penjajah Israel secara sepihak melanggar gencatan senjata dan melancarkan serangan terhadap pemukiman padat penduduk, rumah sakit, sekolah, dan masjid.

Dia menyatakan sejauh ini belum ada konfrontasi antara pasukan penjajah Israel dan pejuang Hamas.

Pada hari Rabu, penjajah Israel juga meluncurkan kembali serangan darat, mengirim pasukannya ke daerah-daerah yang telah ditinggalkannya selama gencatan senjata hampir 2 bulan.

Perdana Menteri penjajah Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan serangan militer baru tersebut ditujukan untuk memaksa Hamas menyerahkan sisa tawanan yang ditahannya.

Baca Juga:
5 Anak Palestina Tewas dan Beberapa Lainnya Terluka dalam Serangan Udara Penjajah Israel di Lingkungan al-Tuffah Kota Gaza

Tetapi Hamas menuduh penjajah Israel mengorbankan tawanan melalui serangan tersebut dan menyalahkan Benjamin Netanyahu karena melanggar perjanjian gencatan senjata dengan menolak memulai negosiasi untuk mengakhiri perang dan menarik pasukannya dari Jalur Gaza.

Pada hari Jumat, Hamas menyatakan sedang mempelajari proposal jembatan AS untuk memulihkan gencatan senjata ke bulan April setelah berakhirnya bulan Ramadhan dan perayaan Paskah Yahudi untuk memungkinkan negosiasi guna mengakhiri perang. (*/Mey)

Bagikan: