Otoritas Penjajah Israel Hancurkan 2 Rumah Palestina di Desa al-Rihiya Selatan Hebron

Ket. Foto: Penjajah Israel Menghancurkan 2 Rumah Warga Palestina di Selatan Hebron Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Otoritas penjajah Israel mulai menghancurkan 2 rumah milik warga Palestina di Desa al-Rihiya di selatan Hebron pada hari Kamis, tanggal 10 April 2025.

Aktivis Osama al-Harsh membenarkan buldozer penjajah Israel mulai menghancurkan rumah 2 lantai milik Ibrahim Muhammad Atta al-Harsh yang masing-masing menempati area seluas 220 meter persegi.

“Juga rumah yang merupakan milik Attallah Ahmed al-Harsh yang sedang dalam masa pembangunan dan memiliki 2 lantai dengan lantai pertama seluas 120 meter persegi dan lantai kedua seluas 220 meter persegi,” ujarnya.

Dia menunjukkan pasukan penjajah Israel memberitahu lebih dari 20 rumah di daerah tersebut 3 tahun yang lalu yang terletak lebih dari 10 kilometer dari koloni ilegal Hagai.

Baca Juga:
4 Warga Sipil Palestina Tewas dan Lainnya Terluka Akibat Penembakan Penjajah Israel di Beberapa Daerah Jalur Gaza

Al-Harsh menekankan pasukan penjajah Israel menyerang Musa Attaallah al-Harsh dan Hassan Musa al-Hallaq serta menembakkan granat suara serta gas air mata ke warga setempat yang memprotes pembongkaran dengan tujuan untuk membubarkan mereka dan menjauhkan mereka dari daerah itu.

Pembongkaran itu terjadi di tengah makin cepatnya perluasan kolonial di tanah warga di Area C.

Di sisi lain, terjadi kekurangan makanan dan kebutuhan pokok di seluruh Jalur Gaza.

Kelaparan tersebar luas. Pasar-pasar kosong dan warga kini dapat berjalan kaki selama berjam-jam untuk mencari makanan di seluruh Jalur Gaza, di sepanjang jalan-jalan yang dahulunya dipenuhi dengan persediaan penting.

Baca Juga:
Pasukan Penjajah Israel Menghancurkan Sebuah Kandang Kuda di Kota Beit Hanina Utara Yerusalem

Orang-orang berusaha sekuat tenaga untuk memberi makan keluarga mereka. Penjatahan menjadi bagian kehidupan sehari-hari warga Palestina di sini.

Dibutuhkan waktu hingga berjam-jam untuk menemukan makanan kaleng karena persediaannya hampir habis di pasar.

Bantuan yang diberikan selama fase pertama gencatan senjata sudah hampir habis. Tepung hampir habis, membuat orang-orang tidak punya roti.

Di sisi lain, dilaporkan terdapat surat yang ditandangani oleh hampir 1.000 perwira cadangan dan tentara penjajah Israel yang menyerukan diakhirinya pertempuran di Jalur Gaza.

Baca Juga:
Beberapa Warga Palestina Tewas dan Terluka Akibat Pemboman Penjajah Israel di Jalur Gaza

Media penjajah Israel kini melaporkan bahwa kepala staf militer penjajah Israel dan komanda Angkatan Udara telah menyatakan bahwa prajurit cadangan yang menandatangani surat itu akan dikeluarkan dari dinas. (*/Mey)

Bagikan: