Militer Penjajah Israel Tingkatkan Kewaspadaan Keamanan Menjelang Liburan Paskah

Ket. Foto: Kewaspadaan Keamanan Menjelang Liburan Paskah Ditingkatkan Militer Penjajah Israel Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Militer penjajah Israel menyampaikan pihaknya telah meningkatkan tingkat kewaspadaan menyusul penilaian situasi dan akan meningkatkan kehadiran pasukan tempur selama Paskah, festival Yahudi yang dimulai pada hari Sabtu, 12 April 2025, dan berakhir pada tanggal 20 April 2025.

Menurut angkatan bersenjata pada tanggal 11 April 2025, keputusan untuk meningkatkan tingkat ancaman dibuat oleh Kepala Staf Umum penjajah Israel, Eyal Zamir.

Zamir menekankan pentingnya menjaga kesiapan dan kewaspadaan selama perayaan Paskah yang bertepatan dengan 2 minggu libur sekolah di penjajah Israel.

Di sisi lain, dilaporkan pasukan penjajah Israel tidak hanya memberikan tekanan militer tetapi juga medis terhadap Jalur Gaza.

Baca Juga:
Pasukan Penjajah Israel Hancurkan Rumah Warga Palestina di Desa Shufa Tenggara Tulkarem

Di seberang Jalur Gaza, dapat dilihat banyaknya konsentrasi serangan terhadap tenda-tenda darurat dan rumah-rumah penduduk di Kota Khan Younis.

Penjajah Israel secara sistematis berupaya mengisolasi sebagian besar wilayah dan lahan di Jalur Gaza untuk memperluas apa yang disebut dengan zona penyangga.

Tetapi masih ada lagi yang terus berkembang, bukan hanya tekanan militer tetapi juga isolasi medis.

Sistem perawatan kesehatan Gaza telah berjuang keras untuk bertahan dan menyediakan layanan medis tingkat minimal untuk menghadapi lonjakan jumlah korban yang berdatangan ke rumah sakit dan juga memastikan stabilitas layanan medis karena kekurangan kronis semua pasokan medis yang penting sementara blokade penjajah Israel terus berlanjut hingga sekarang.

Baca Juga:
Otoritas Penjajah Israel Hancurkan 2 Rumah Palestina di Desa al-Rihiya Selatan Hebron

Di sisi lain, pihak berwenang Amerika Serikat telah mendakwa sebanyak 12 pengunjuk rasa dengan tindak pidana vandalisme karena berpartisipasi dalam demonstrasi pro-Palestina pada bulan Juni 2024 di Universitas Stanford di California.

Para terdakwa yang berusia antara 19 hingga 32 tahun mengurung diri di dalam kantor presiden sekolah pada tahun lalu.

Jaksa menuduh kelompok itu melakukan konspirasi untuk menduduki gedung itu.

“Sedikitnya satu tersangka masuk dengan memecahkan jendela,” tambahnya.

Baca Juga:
4 Warga Sipil Palestina Tewas dan Lainnya Terluka Akibat Penembakan Penjajah Israel di Beberapa Daerah Jalur Gaza

Pihak universitas mengatakan pada saat itu 13 orang ditangkap selama proses itu sementara seorang petugas polisi terluka dan gedung itu mengalami kerusakan yang parah. (*/Mey)

Bagikan: