Internasional, gemasulawesi – Sebuah ledakan dilaporkan terjadi di Kamp Nur Shams yang terletak di timur Tulkarm ketika penjajah Israel melanjutkan operasi militer di Tepi Barat.
Kantor berita Wafa menyampaikan bahwa kebakaran terjadi di sebuah gedung setelah ledakan tersebut tetapi rinciannya masih terbatas karena penjajah Israel telah memaksa penduduk meninggalkan daerah itu.
“Buldozer juga meratakan jalan-jalan di wilayah Jabal al-Nasr kamp dan menyerbu sebuah rumah di dekat Masjid al-Nasr,” kata mereka.
Pasukan penjajah Israel meningkatkan serangan di Tepi Barat setelah kesepakatan gencatan senjata dicapai di Jalur Gaza antara penjajah Israel dan Hamas pada tanggal 17 Januari.
Baca Juga:
Orang-Orang Terbakar Hidup-Hidup di dalam Tenda dalam Serangan Terbaru Penjajah Israel di Gaza
Beberapa kamp pengungsi yang telah digerebek termasuk Jenin, Tulkarm, Far’a dan Arroub yang memaksa sedikitnya 40.000 orang warga Palestina meninggalkan rumah mereka.
Di sisi lain, pemerintah penjajah Israel telah membatalkan visa sekelompok 27 anggota parlemen Prancis berhaluan kiri beberapa hari sebelum mereka dijadwalkan mengunjungi penjajah Israel dan wilayah Palestina dengan menggunakan undang-undang yang memungkinkan pihak berwenang untuk melarang mereka yang dianggap tidak bersahabat dengan penjajah Israel.
Sekelompok anggota parlemen itu menyatakan untuk pertama kalinya, 2 hari sebelum keberangkatan mereka, otoritas penjajah Israel membatalkan visa masuk mereka yang telah disetujui 1 bulan lalu.
“Kami ingin memahami apa yang mengakibatkan keputusan mendadak ini yang menyerupai hukuman kolektif,” sebut mereka.
Kelompok itu menambahkan dengan sengaja mencegah pejabat terpilih dan anggota parlemen bepergian tidak akan tanpa konsekuensi.
Mereka juga meminta Presiden Prancis, Emmanuel Macron, untuk campur tangan.
Sementara itu, aktivis HAM, Adam Shapiro, menyebutkan laporan penjajah Israel tentang eksekusi petugas medis Palestina di Jalur Gaza berupaya untuk hanya menyalahkan 1 orang atas insiden itu, sementara kebijakan sistematis penjajah Israel yang memungkinkan terjadinya hal tersebut tidak tersentuh. (*/Mey)