Seorang Anak Laki-Laki Palestina Tewas setelah Ditembak Pasukan Penjajah Israel di Kota Yamoun

Ket. Foto: Seorang Anak Laki-Laki Berusia 12 Tahun Tewas setelah Ditembak oleh Pasukan Penjajah Israel di Kota Yamoun Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Seorang anak laki-laki Palestina berusia 12 tahun tewas setelah ditembak oleh pasukan penjajah Israel di Kota Yamoun di sebelah barat Jenin, di wilayah utara Tepi Barat yang diduduki.

Kementerian Kesehatan mengidentifikasi korban sebagai Mahmoud Mithqal Ali Abu al-Haijja yang berusia 12 tahun. Dia meninggal karena luka kritis yang dideritanya setelah terkena peluru tajam pasukan penjajah Israel.

“Kru kami mengangkut anak tersebut yang menderita luka tembak fatal di pipi dan perut dari Pusat Medis al-Hadaf di Yamoun ke Rumah Sakit Pemerintah Jenin,” ujar Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS).

Di sisi lain, menteri luar negeri Jerman, Prancis, dan Inggris bersama-sama menyerukan kepada penjajah Israel untuk mematuhi hukum internasional dengan mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan tanpa hambatan ke Jalur Gaza.

Baca Juga:
Serangan Udara Penjajah Israel Tewaskan 2 Warga Sipil Palestina dan Melukai yang Lainnya di Deir al-Balah

Hal tersebut disampaikan ketiganya dalam sebuah pernyataan.

“Bantuan kemanusiaan tidak boleh digunakan sebagai alat politik dan wilayah Palestina tidak boleh dikurangi atau mengalami perubahan demografi apapun,” ucap mereka.

Penjajah Israel diketahui telah memberlakukan blokade total di Jalur Gaza sejak tanggal 12 Maret dengan menolak untuk mengizinkan masuknya pasokan apapun, termasuk makanan, obat-obatan, bahan bakar, dan juga barang-barang komersial ke Jalur Gaza.

Penjajah Israel secara eksplisit menyatakan mereka menggunakan penolakan pasokan bahan-bahan yang dapat menopang kehidupan untuk menekan Hamas agar menerima persyaratannya dalam kesepakatan untuk membebaskan tawanan penjajah Israel yang tersisa di Jalur Gaza.

Baca Juga:
Penjajah Israel Mengganggu Lalu Lintas dan Menyerang Kendaraan Palestina di Persimpangan Dekat Deir Ballut

Di sisi lain, pemimpin oposisi penjajah Israel, Yair Lapid, telah mengeluarkan kecaman keras terhadap penanganan perang yang sedang berlangsung oleh pemerintah yang dipimpin oleh Benjamin Netanyahu.

Dalam sebuah postingan di X, dia mengatakan sudah saatnya mengakui fakta, pemerintah ini tidak mampu memenangkan perang.

“Mereka punya waktu satu setengah tahun, mendapat dukungan penuh dari Amerika Serikat, dukungan penuh dari oposisi, dan alasan-alasan itu sudah berakhir,” ungkapnya. (*/Mey)

Bagikan: