Internasional, gemasulawesi – Menurut sumber setempat, serangan udara yang dilakukan oleh penjajah Israel pada hari Rabu malam, tanggal 23 April 2025 waktu setempat, menewaskan 2 warga sipil Palestina dan melukai lainnya di Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah.
Mereka menyampaikan pasukan penjajah Israel menargetkan sekelompok warga sipil di kota itu yang menyebabkan 2 orang meninggal dan beberapa korban jiwa.
“Jumlah total korban tewas akibat serangan penjajah Israel di Jalur Gaza sejak Rabu dini hari meningkat menjadi 37,” ujar sumber medis.
Penjajah Israel secara sepihak mengakhiri perjanjian gencatan senjata dan melanjutkan agresinya di Jalur Gaza pada tanggal 18 Maret 2025, melancarkan gelombang serangan udara berdarah di seluruh Jalur Gaza dan menewaskan ratusan warga Palestina, termasuk lebih dari 100 anak-anak.
Menurut sumber medis, jumlah korban tewas mencapai 1.928 orang dan 5.055 lainnya luka-luka.
Tim tanggap darurat tengah berupaya menyelamatkan korban yang masih terjebak di bawah reruntuhan.
“Dalam 24 jam terakhir, 39 jenazah yang terbunuh dan 105 korban lainnya telah dirawat di rumah sakit di seluruh Jalur Gaza,” tambah sumber-sumber medis.
Agresi itu dilanjutkan di tengah kekhawatiran atas memburuknya situasi kemanusiaan di Jalur Gaza mengingat pengepungan yang sedang berlangsung dan larangan masuknya bantuan medis dan kemanusiaan.
Baca Juga:
Sekelompok Penjajah Israel Ekstremis Menyerbu Komunitas Badui Arab al-Malihat di Barat Laut Jericho
Agresi yang dilakukan penjajah Israel juga menyebabkan pengungsian paksa hampir 2 juta orang dari seluruh Jalur Gaza dengan mayoritas pengungsi dipaksa mengungsi ke Rafah di bagian selatan dalam apa yang telah menjadi eksodus massal terbesar Palestina sejak Nakba tahun 1948.
Penjajah Israel telah melancarkan serangan militer di Jalur Gaza sejak bulan Oktober 2023 yang menyebabkan 51.305 warga Palestina tewas dengan sebagian besar di antaranya wanita dan anak-anak, serta melukai 117.096 lainnya.
Terlebih lagi, sedikitnya 10.000 orang tidak diketahui keberadaannya, diduga tewas di bawah reruntuhan rumah mereka di seluruh wilayah Jalur Gaza. (*/Mey)