Puluhan Warga Palestina Sesak Nafas Akibat Gas Air Mata selama Serangan Militer Penjajah Israel di Wilayah Nablus

Ket. Foto: Puluhan Warga Sipil Palestina Mengalami Sesak Napas selama Serangan Penjajah Israel di Nablus Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Menurut sumber keamanan dan lokal, puluhan warga Palestina menderita sesak nafas akibat gas air mata selama serangan militer penjajah Israel di Desa Tell, barat daya Nablus, dan Qaryut di selatan Nablus.

Sumber-sumber menyampaikan kepada media bahwa pasukan penjajah Israel menyerbu desa-desa itu pada tanggal 8 Juni 2025 waktu setempat di tengah tembakan peluru tajam, granat kejut, dan tabung gas air mata.

“Itu menyebabkan puluhan kasus sesak nafas di kalangan penduduk desa,” kata mereka.

Di sisi lain, jumlah korban tewas di Jalur Gaza telah mencapai 54.880 dengan mayoritas adalah wanita dan anak-anak sejak dimulainya perang Gaza sejak bulan Oktober 2023.

Baca Juga:
Lebih dari 150 WargaTerluka setelah Pasukan Penjajah Israel Menembaki Orang-Orang yang Menunggu Makanan di Gaza

Setidaknya 126.227 lainnya juga terluka.

Sumber-sumber medis mengonfirmasi bahwa dari total korban, sebanyak 4.603 warga Palestina telah meninggal dan 14.186 orang terluka sejak tanggal 18 Maret 2025 saat pendudukan penjajah Israel melanjutkan agresinya di Jalur Gaza setelah melanggar perjanjian gencatan senjata.

Sumber menyebutkan 108 jenazah dan 393 orang terluka dibawa ke rumah sakit di Jalur Gaza selama 24 jam terakhir.

Sumber yang sama mencatat jumlah total orang yang meninggal oleh pasukan penjajah Israel di daerah distribusi bantuan dan dibawa ke rumah sakit telah mencapai 115 dengan lebih dari 1.110 lainnya terluka.

Baca Juga:
Pusat Bantuan Amerika Serikat-Penjajah Israel Adalah Perangkap di tengah Bencana Kelaparan Gaza

Hingga kini, jumlah korban masih belum lengkap karena banyak korban yang masih terjebak di bawah reruntuhan, tidak dapat diakses oleh ambulans dan juga kru penyelamat.

Di sisi lain, seorang pria Palestina menderita luka-luka dan memar setelah dipukuli dengan kejam oleh penjajah Israel di Masafer Yatta di selatan Hebron.

Pasukan penjajah Israel juga menahan warga Palestina lainnya yang mencoba menghentikan serangan terhadap rumah dan propertinya.

Osama Makhameh, aktivis anti-pemukiman kolonial, menyampaikan kepada media bahwa penjajah Israel bersenjata menyerang seorang pria secara brutal ketika dia sedang menggembalakan ternak di dekat Khirbet Hraibat al-Nabi di Masafer Yatta. (*/Mey)

Bagikan: