Internasional, gemasulawesi – ICRC atau Komite Internasional Palang Merah telah menyatakan kekhawatirannya atas terus memburuknya sistem medis di Jalur Gaza terutama mengingat perintah evakuasi baru-baru ini di sekitar Kompleks Medis Nasser.
Dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di media sosial X, ICRC melaporkan rumah sakit lapangannya di Jalur Gaza menerima lebih dari 170 pasien dalam waktu yang singkat kemarin.
Dalam pernyataan yang sama, ICRC menyebutkan banyak dari pasien tersebut yang terluka menderita luka tembak.
ICRC juga menyampaikan mereka telah mencoba mengakses lokasi distribusi makanan.
“Ini petunjuk (indikasi) dari memburuknya lingkungan kemanusiaan dan dari bahaya perang yang terus menerus dihadapi warga Palestina,” ujar mereka.
ICRC menambahkan hari ini, lebih dari 200 kasus telah tiba di rumah sakit lapangan dan ini menandai jumlah yang paling tinggi yang diterima oleh Rumah Sakit Lapangan Palang Merah dalam satu insiden korban massal.
ICRC juga menegaskan kembali kewajiban berdasarkan hukum humaniter internasional atau HHI.
Hal tersebut dinyatakan dengan ‘Hukum humaniter internasional atau HHI mengharuskan upaya terus-menerus untuk menyelamatkan penduduk sipil, warga sipil, dan juga objek sipil dalam pelaksanaan operasi militer. Tetapi selama lebih dari 20 bulan, warga sipil Palestina harus membayar harga paling tinggi dalam konflik ini’.
Lebih lanjut, mereka menekankan kebutuhan mendesak akan akses kemanusiaan dan perlindungan warga sipil Palestina.
ICRC juga menyerukan perlindungan dan penghormatan terhadap personel medis, pekerja bantuan kemanusiaan, dan tim pertahanan sipil, dengan mencatat bahwa banyak di antara mereka yang terbunuh atau terluka dalam beberapa bulan terakhir.
Di sisi lain, pasukan penjajah Israel pada hari Senin malam, tanggal 16 Juni 2025 waktu setempat, menabrakkan kendaraan militer ke sebuah keluarga Palestina di Kota Birqin di sebelah barat Kota Jenin di Tepi Barat. (*/Mey)