Kesehatan, gemasulawesi – Menurut Verywell Mind, masyarakat sering memandang seseorang sebagai entah introvert atau ekstrovert, tanpa menyadari bahwa sifat kedua kepribadian tersebut dapat muncul seimbang pada satu individu, yang dikenal sebagai ambivert.
Istilah introvert dan ekstrovert pertama kali diperkenalkan oleh psikiater Swiss, Carl Jung pada tahun 1920-an dan saat itu pula ia menemukan istilah ambivert untuk menggambarkan orang-orang yang tidak sepenuhnya mengidentifikasi diri sebagai introvert atau ekstrovert.
Meskipun istilah ambivert telah digunakan oleh psikolog sejak tahun 1940-an, masyarakat umum masih lebih akrab dengan konsep introvert dan ekstrovert saja.
Baca juga: Rahasia Daya Tarik 5 Tipe Kepribadian MBTI yang Selalu Memukau dan Membuat Terkesima
Berikut adalah empat tanda bahwa seseorang adalah seorang introvert yang juga memiliki sisi ekstrovert atau ambivert.
- Energi yang Diberikan dan Diuras oleh Orang Lain
Kepribadian ekstrovert merasa energi terisi ketika bertemu orang lain, sementara introvert cenderung merasa terkuras oleh interaksi sosial.
Ambivert, dengan keseimbangan yang lebih baik, merasakan penuh energi saat bersosialisasi, namun juga merasa perlu waktu sendiri untuk mengisi kembali energi yang terkuras.
Baca juga: Membongkar Kedalaman 4 Tipe Kepribadian MBTI yang Terkenal Paling Peka dan Berempati
- Merencanakan Waktu yang Akan Dihabiskan
Ambivert cenderung merencanakan berapa lama mereka ingin menghabiskan waktu bersama orang lain.
Mereka lebih memilih bertemu di tempat umum atau rumah teman daripada menerima kunjungan di tempat tinggalnya.
Kemampuan untuk menentukan durasi pertemuan mencerminkan keseimbangan antara keinginan untuk bersosialisasi dan kebutuhan akan waktu sendiri.
- Preferensi dalam Komunikasi
Ambivert mungkin lebih suka berkirim pesan atau chatting daripada melakukan panggilan telepon, sesuai dengan preferensi introvert yang cenderung menghindari interaksi verbal yang panjang.
Namun, ketika topik pembicaraan sangat bermakna bagi mereka, ambivert dapat menghabiskan waktu berjam-jam dalam percakapan telepon dengan keluarga atau teman dekat.
- Persepsi Orang Lain
Jika seseorang sering dianggap sebagai ekstrovert oleh orang lain karena kemampuannya dalam bersosialisasi dan berinteraksi dengan baik, padahal mereka merasa perlu mengisi ulang energi dengan waktu sendirian setelah aktivitas sosial, kemungkinan besar orang tersebut adalah seorang ambivert.
Baca juga: Membuka Ruang Kasih dengan Kelembutan: Eksplorasi 7 Tipe Kepribadian MBTI yang Dikenal Penuh Empati
Ini mencerminkan bahwa pandangan orang lain terkadang tidak selaras dengan persepsi diri, dan ambivert bisa memiliki kemampuan beradaptasi yang baik dalam berbagai situasi sosial.
Jadi, menjadi seorang ambivert tidaklah salah, bahkan dapat dianggap sebagai keberuntungan karena mampu menikmati baik kehidupan sosial maupun kesendirian dengan seimbang.
Yang terpenting adalah kenyamanan dalam menjalani kehidupan sehari-hari sesuai dengan kepribadian yang dimiliki. (*/Riski Endah Setyawati)