Kupas Tuntas, Gemasulawesi – Salah satu film yang mencerminkan keberanian demi kemanusiaan adalah “Operation Red Sea,” sebuah karya sinematik Tiongkok yang memukau yang dirilis pada tahun 2018.
Film “Operation Red Sea” ini mengambil inspirasi dari peristiwa nyata, yakni Krisis Warga Asing di Yaman pada 2015.
Pada masa itu, Yaman dilanda konflik bersenjata yang memakan korban tak terhitung.
Warga Tiongkok yang terjebak dalam pusaran kekerasan ini membutuhkan bantuan untuk dievakuasi dari zona konflik.
Film ini mengikuti perjalanan heroik dari Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLAN) yang diberi tugas untuk melindungi dan menyelamatkan warga Tiongkok yang terjebak di Teluk Aden, Yaman.
Tentara PLAN harus berani melintasi lautan darah, melewati medan perang yang mencekam dan penuh risiko.
Film “Operation Red Sea” bukanlah sekadar tontonan aksi perang biasa.
Film ini juga menghadirkan momen-momen dramatis yang menggugah emosi.
Para prajurit PLAN diuji oleh pilihan sulit dan pengorbanan pribadi demi menyelesaikan misi penyelamatan ini.
Ini adalah pengingat bahwa di tengah kekacauan perang, ada tindakan heroik yang mampu menginspirasi dan menyentuh hati.
“Operation Red Sea” tidak hanya tentang aksi luar biasa di medan perang, tetapi juga mengangkat tema keberanian dan kemanusiaan.
Film ini adalah cerminan bahwa di tengah kekacauan perang, ada tindakan kebaikan yang dapat mengubah segalanya.
“Operation Red Sea” adalah film yang menggetarkan yang menghadirkan kisah nyata tentang keberanian dan pengorbanan.
Lebih dari sekadar tontonan perang, ini adalah kisah kemanusiaan yang memotret kekuatan manusia dalam menghadapi keganasan.
Bagi pencinta film aksi dengan muatan emosional, “Operation Red Sea” adalah pilihan yang tepat.
Film ini mengajak penontonnya merenung tentang keberanian yang tak terbatas dan daya kemanusiaan yang membara di tengah badai darah perang. (*/Haris Wahyu Pratama)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News