Kupas Tuntas, gemasulawesi – Di Banyuwangi ternyata terdapat beberapa situs religi yang menarik minat para wisatawan.
Destinasi wisata religi di Banyuwangi ini memberikan pengunjung kesempatan untuk menjelajahi sejarah agama, sambil menikmati keindahan alam yang mempesona.
Khususnya bagi umat Islam, yang ingin memperdalam pemahaman agama Islam atau sekadar merenung, Banyuwangi memiliki banyak hal menarik untuk ditawarkan.
Baca juga: 3 Destinasi Wisata yang Memukau saat Gelap: Menyusuri Pesona Malam Banyuwangi
Berikut adalah tiga destinasi wisata religi yang patut dikunjungi di Banyuwangi:
- Masjid Baiturrahman
Masjid Baiturrahman Banyuwangi terletak di Jalan Jendral Sudirman, lebih tepatnya dikenal sebagai Mas Alit.
Masjid ini tidak hanya memukau dengan arsitekturnya yang memadukan unsur Arab dan lokal Banyuwangi, tetapi juga dengan motif batik Gajah Oling yang menghiasi dekorasinya.
Baca juga: Eksplorasi 3 Wisata Kuliner Legendaris di Banyuwangi: Menggoda Rasa dengan Kelezatan Tradisional
Masjid ini tidak hanya menjadi pusat ibadah, tetapi juga mengandung sejarah penting terkait dengan penyebaran Islam di Blambangan.
Masjid ini telah mengalami empat kali renovasi sejak awal pembangunannya, dan memiliki 11 kubah, termasuk kubah utama yang dapat dipindahkan secara manual atau mekanis, yang memungkinkan para jamaah untuk melihat langit di atas mereka dengan jelas.
Kabarnya, Masjid Baiturrahman adalah satu-satunya di Indonesia yang memiliki teknologi kubah yang dapat dipindahkan ini.
Baca juga: 3 Destinasi Wisata Imperdible di Banyuwangi: Petualangan Bersama Keluarga yang Tak Terlupakan
- Makam Datuk Malik Ibrahim
Makam Datuk Malik Ibrahim terletak di Jalan Jenderal Basuki Rahmat, Desa Lateng, Banyuwangi.
Makam ini adalah tempat yang sering dikunjungi, terutama pada bulan Ramadhan, karena diyakini memiliki karomah, atau berkah khusus.
Datuk Malik Ibrahim, seorang cendekiawan yang lahir di Yaman, memiliki peran penting dalam penyebaran Islam di Bali dan Banyuwangi sekitar tahun 1840 M.
Baca juga: 3 Destinasi Wisata yang Memukau saat Gelap: Menyusuri Pesona Malam Banyuwangi
Kehadirannya di wilayah ini adalah titik awal bagi perkembangan Islam di daerah ini.
Mengunjungi Makam Datuk Malik Ibrahim adalah pengalaman yang berkesan, terutama menjelang perayaan Lebaran.
- Makam Buyut Sayu Atikah
Makam ini adalah bukti sejarah penting mengenai kedatangan Islam ke Blambangan, yang diyakini dibawa oleh Syekh Wali Lanang atau Maulana Ishak.
Baca juga: 3 Destinasi Wisata Imperdible di Banyuwangi: Petualangan Bersama Keluarga yang Tak Terlupakan
Mengunjungi makam ini memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk memahami awal mula kisah Sayu Atikah dan sejarah masuknya Islam di Banyuwangi.
Kisah Maulana Ishak, yang dikenal sebagai Syekh Wali Lanang, yang ditugaskan untuk menyebarkan Islam di wilayah Blambangan yang mayoritas beragama Hindu, adalah salah satu cerita menarik yang terkait dengan makam ini.
Meski tindakannya dianggap melanggar perjanjian, dia berhasil menyembuhkan Sayu Atikah dan akhirnya menikahinya.
Baca juga: Eksplorasi 3 Wisata Kuliner Legendaris di Banyuwangi: Menggoda Rasa dengan Kelezatan Tradisional
Sayu Atikah adalah cucu Raja Blambangan pada saat itu.
Setelah diusir dari istana, Maulana Ishak dan Sayu Atikah meninggalkan bayi mereka, yang kemudian ditemukan oleh nakhoda kapal Abu Huroiroh dan diberikan kepada Nyai Ageng Pinatih, seorang pedagang wanita dari Gresik.
Bayi ini tumbuh menjadi Raden Muhammad Ainul Yakin, yang kemudian dikenal sebagai salah satu Wali Songo, yaitu Sunan Giri.
Baca juga: 3 Destinasi Wisata Imperdible di Banyuwangi: Petualangan Bersama Keluarga yang Tak Terlupakan
Hingga hari ini, banyak peziarah yang mengunjungi makam Sayu Atikah untuk berziarah dan mengenang sejarah ini.
Dengan mengunjungi destinasi wisata religi ini, wisatawan dapat mendalami sejarah agama Islam di Banyuwangi dan merenungkan makna yang lebih dalam dari perjalanan spiritual mereka.
Dengan keindahan alam Banyuwangi sebagai latar belakang, pengalaman ini akan menjadi momen yang tak terlupakan bagi semua yang mengunjungi kota ini. (*/Riski Endah Setyawati)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News