Kupas Tuntas, Gemasulawesi – Studio Ghibli merilis karya terbaru mereka, "The Boy and the Heron," yang menjadi sorotan karena keterlibatan Hayao Miyazaki.
Meskipun Miyazaki sempat mengumumkan pensiunnya pada tahun 2013 setelah merilis "The Wind Rises," pada usia 82 tahun, ia kembali dengan karya animasi yang memukau.
Berikut adalah 5 fakta menarik tentang The Boy and the Heron:
1. Jepang Tidak Menampilkan Trailer, Saat Film ini Rilis
Dirilis di Jepang pada 14 Juli 2023, The Boy and the Heron muncul tanpa adanya trailer.
Meskipun tanpa promosi besar, film ini berhasil menarik perhatian penggemar Miyazaki.
Sebagai gantinya, poster sederhana dengan tanggal rilis menjadi satu-satunya materi promosi di Jepang.
2. Keuntungan Besar di Minggu Pertama
Meskipun minim promosi, film ini mencapai keuntungan besar sebesar 13,2 juta dolar AS dalam minggu pertamanya di Jepang.
Kesuksesan ini menunjukkan daya tarik kuat dari karya Miyazaki, bahkan tanpa kampanye promosi yang besar.
3. Soundtrack nya Diisi Oleh Penulis Lagu Populer
Kenshi Yonezu, penyanyi dan penulis lagu populer asal Jepang, turut berkontribusi pada film ini dengan lagu tema berjudul "Chikyuugi."
Yonezu, yang dikenal melalui lagu "KICK BACK" sebagai lagu pembuka anime Chainsaw Man, memberikan sentuhan musikal yang khas untuk memperkuat atmosfer film.
4. Cermin Kehidupan Masa Kecil Miyazaki
Karakter utama, Mahito Maki, terinspirasi dari kehidupan masa kecil Hayao Miyazaki.
Cerita Mahito dan keluarganya mencerminkan pengalaman Miyazaki saat Perang Dunia II, di mana keluarganya mengungsi ke pedesaan.
Ayah Mahito, Shoichi Maki, juga mencerminkan ayah Miyazaki yang bekerja dalam produksi bagian tubuh pesawat.
5. Pencapaian Puncak Box Office Amerika
The Boy and the Heron ini ternyata menjadi film pertama dari Hayao Miyazaki yang menduduki puncak box office di Amerika sana.
Dalam pekan pertamanya di Amerika Serikat, film ini berhasil mengumpulkan pendapatan sebesar 13 juta dolar AS.
Hal itu mengungguli film-film lainnya seperti "The Hunger Games: The Ballad of Songbirds and Snakes" serta film Jepang "Godzilla Minus One."
Kembalinya Miyazaki dengan kejayaannya melalui "The Boy and the Heron" tidak hanya memperkuat posisinya sebagai sutradara terkemuka.
Akan tetapi juga menunjukkan bahwa karya-karya Studio Ghibli tetap menjadi magnet bagi penonton global. (*/HWP)