Kupas Tuntas, Gemasulawesi – Pulau Sumatera, khususnya di Provinsi Lampung, dikenal sebagai surga bagi para pecinta pantai.
Selain pantai-pantai terkenal seperti Tanjung Setia dan Teluk Kiluan, ada satu destinasi eksotis yang belum banyak tersentuh oleh jejak wisatawan, yaitu Pantai Batu Alif.
Keindahan alamnya yang masih alami, dihiasi dengan batuan mirip kerucut dan piramida setinggi 20 meter, menjadikan pantai ini sebagai surga tersembunyi di Lampung Selatan.
Baca Juga: Intip Pesona Tersembunyi di Pantai Tembakak, Lampung Barat: Surga Karang dan Pasir Hitam!
Pantai Batu Alif terletak di Desa Klawi, Bakauheni, Lampung Selatan.
Pesona pantai ini tak hanya terletak pada pasir putihnya, tetapi juga pada tebing batu yang terbentuk akibat hempasan ombak.
Meskipun aksesnya sedikit menantang, keindahan yang ditawarkan setelah melewati perjalanan tersebut sangat memuaskan.
Baca Juga: Menyedihkan, Yuk Ikut Menguak 4 Sisi Kelam Bartholomew Kuma di Balik Kekuatannya yang Luar Biasa!
Akses ke Pantai Batu Alif bisa ditempuh dengan menitipkan kendaraan di rumah warga paling ujung dan melanjutkan perjalanan dengan tracking menuruni bukit dan menyusuri pantai.
Bagi yang datang dari Pelabuhan Bakauheni, perjalanan membutuhkan waktu sekitar 15 menit dari pelabuhan, masuk ke Desa Klawi.
Untuk memasuki Pantai Batu Alif, pengunjung hanya perlu membayar tiket masuk dengan harga yang sangat terjangkau, berkisar antara Rp5.000 hingga Rp10.000.
Dengan harga tersebut, setiap pengunjung dapat menikmati pesona keindahan alam Pantai Batu Alif.
Pantai ini masih tersembunyi dari sorotan utama, seringkali hanya dikenal oleh warga lokal.
Terdapat pepohonan rindang yang menambah kesejukan tempat ini, menjauhkan pengunjung dari kebisingan perkotaan.
Destinasi ini menawarkan ketenangan dan kenyamanan.
Disekitar pantai, pengunjung dapat mencoba aktivitas menyelam, snorkeling, dan diving.
Terdapat juga wisata pemancingan di tepian tebing batu alif, menawarkan pengalaman menangkap ikan yang unik.
Pengunjung yang gemar olahraga petualangan dapat mencoba panjat tebing dan menjelajahi bukit sebagai tempat untuk bermain motor trail.
Salah satu daya tarik lainnya adalah wisata tangkap ikan, di mana Kementerian Kelautan dan Perikanan menyediakan set net atau jaring ikan seluas 100 meter dan lebar 50 meter.
Jaring ini bukan hanya untuk nelayan, tapi juga menjadi daya tarik wisata bagi para pengunjung yang ingin merasakan sensasi menangkap ikan di laut lepas.
Pantai Batu Alif menjanjikan petualangan tak terlupakan di tengah keindahan alam yang masih alami. (*/HWP)