Kupas Tuntas, Gemasulawesi – Dalam dunia Jujutsu Kaisen, terdapat seorang penyihir yang mungkin tidak menduduki puncak hierarki kekuatan.
Akan tetapi namanya diakui oleh berbagai kalangan, termasuk Gojo Satoru.
Nanami, penyihir ini, memiliki sejumlah keahlian yang membuatnya menjadi salah satu yang terbaik di antara yang terbaik.
Yuk, intip keunikan kekuatan Nanami dalam Jujutsu Kaisen!
- Energi Kutukan yang Dahsyat
Keunikan pertama Nanami terletak pada energi kutukannya yang luar biasa besar.
Kendati membatasi kapasitasnya dengan Binding Vow, kehadiran Nanami saja cukup untuk mengintimidasi lawan-lawannya, seperti Nobara dan Haruta.
Kemampuannya mengontrol energi kutukan memberikan dimensi baru pada pertempuran dan membuatnya layak mendapat pengakuan.
- Ahli Bertarung Tangan Kosong
Baca: Pandangan ke Masa Depan: Ini Dia 4 Rekomendasi Anime Sci Fi Terbaik yang Wajib Kamu Saksikan!
Nanami bukan hanya mengandalkan senjata, melainkan juga sangat mahir bertarung tangan kosong.
Dengan menerapkan efek teknik kutukan pada pukulannya, ia mampu memberikan pukulan mematikan.
Contohnya, ketika Haruta terlempar begitu saja setelah menerima satu pukulan Nanami.
Keterampilan tangan kosongnya menjadi tambahan poin kehebatannya.
- Daya Tahan Tubuh yang Luar Biasa
Kekuatan Nanami tak hanya terletak pada kontrol energi kutukan, tetapi juga pada daya tahan tubuhnya yang luar biasa.
Dengan menggabungkan kekuatan fisik dan energi kutukannya, ia bisa bertahan dari serangan musuh tanpa mengalami luka yang berarti.
Ketika ditendang atau ditebas, Nanami terasa seperti tembok tebal yang sulit ditembus.
- Teknik Kutukan Ratio yang Mematikan
Salah satu keahlian khas Nanami adalah Teknik Kutukan Ratio.
Dengan menciptakan titik lemah pada musuh berdasarkan perbandingan panjang anggota tubuh lawan, ia mampu melancarkan serangan kritis yang langsung mematikan.
Keahlian ini menjadi senjata ampuh dalam pertempuran dan menunjukkan kecerdikan Nanami dalam merancang strategi.
Dengan keempat kekuatan ini, Nanami membuktikan bahwa kekuatan tak selalu diukur dari seberapa tinggi kita berdiri di puncak, melainkan seberapa unik dan efektif kita mengolah keahlian yang dimiliki. (*/HWP)