Nasional, gemasulawesi – Pada tanggal 29 Oktober 2023, Wakil Ketua DPP Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, menyatakan jika pasangan yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, akan menaikkan gaji guru 2 juta per bulan.
Yang lebih menggiurkan, Wakil Ketua DPP Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, menambahkan jika Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka juga akan memberikan tunjangan hari raya (THR) untuk para guru di Indonesia dan juga honorer.
Wakil Ketua DPP Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, menegaskan jika Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka juga tidak akan berbohong terkait hal itu.
“ Prabowo tidak akan ingkar janji,” katanya.
Hashim menekankan jika meski ada yang mengatakan jika Prabowo bohong, maka menurutnya, Ketua Umum Partai Gerindra itu tidak mahir untuk berbohong.
Hashim melanjutkan jika 2 juta yang dijanjikan tersebut juga hanya permulaan saja.
“ Jika misalnya ada yang menanyakan uangnya darimana, kami telah mempelajari ini selama bertahun-tahun dan ternyata uangnya bakal ada,” tuturnya.
Wakil Ketua DPP Partai Gerindra itu juga menerangkan Prabowo dan Gibran menjanjikan akan memberikan honorarium untuk para guru pesantren di Indonesia.
“ Hal ini juga sangat mungkin terealisasi karena Indonesia itu adalah negara kaya raya,” tegasnya.
Baca: Perbandingan Harta Kekayaan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden 2024 di Indonesia
Lebih lanjut, Hashim menerangkan jika visi dan misi Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka adalah meneruskan program yang telah dilakukan Jokowi.
“ Juga menyempurnakannya,” ucapnya.
Di sisi lain, Gibran Rakabuming Raka menyebutkan jika dirinya telah berbagi tugas dengan Prabowi untuk lebih banyak blusukan di Jawa Tengah.
“ Dengan adanya tantangan yang ada di basis-basis ini, mungkin Jawa Tengah memerlukan perlakuan khusus,” akunya.
Gibran juga mengakui jika ini tidak mudah baginya namun, dia yakin dengan dukungan semua pihak, Jawa Tengah dapat ditaklukkan olehnya dan Prabowo Subianto.
“ Saya juga berpesan jika ada kritikan atau bullyan tidak perlu ditanggapi atau dikomentari,” imbuhnya.
Diketahui jika dalam dokumen yang berisikan visi dan misi Prabowo dan Gibran, nama Jokowi disebut hingga 17 kali dan hal ini menimbulkan kritikan serta tanda tanya tentangnya. (*/Mey)