Nasional, gemasulawesi – Baru-baru ini, video Yusril Ihza Mahendra yang hadir di sebuah diskusi dan menyebutkan pilpres sayang anak kembali viral.
Dalam video yang dimaksud, Yusril Ihza Mahendra diketahui hadir dalam sebuah acara diskusi yang membahas mengenai putusan MK yang dinilai banyak orang kontroversial.
Putusan MK yang menjadi topik utama diskusi yang dihadiri Yusril Ihza Mahendra tersebut diketahui berhubungan erat dengan nama Gibran Rakabuming Raka yang kini telah resmi menjadi cawapres dari Prabowo Subianto.
Dalam diskusi tersebut, Yusril Ihza Mahendra yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PBB tersebut mengakui jika dia didatangi oleh seorang tokoh politik yang menyebutkan jika pilpres kali ini adalah pilpres sayang anak.
Hal ini ditengarai karena situasi politik yang terjadi sekarang.
“ Yang pertama, SBY memilih mencalonkan AHY, maka itu adalah sayang anak, Ibu Shinta Nuriyah mengajukan permohonan kepada Prabowo untuk memilih Yenny Wahid sebagai cawapresnya, itu sayang anak, dan yang ketiga, Gibran, itu juga sayang anak,” katanya mengundang gelak tawa yang hadir.
Yusril mengakui jika dia awalnya tidak paham tentang apa yang dimaksudkan pilpres sayang anak yang dimaksudkan tokoh yang tidak disebutkan namanya itu, namun, penjelasan berikutnya membuatnya benar-benar mengerti.
Yusril mengakui jika tidak mudah untuknya bersikap dalam mencermati putusan MK tersebut.
Dan dia juga menegaskan jika sikap tersebut tergantung pihak yang diuntungkan.
“ Terserah yang bersangkutan,” katanya.
Yusril menambahkan jika dirinya menjadi individu yang dimaksud, maka dia dalam menghadapi situasi tersebut akan mengatakan terima kasih kepada MK karena telah membuat keputusan yang memungkinkannya maju dalam pilpres 2024.
Nama Gibran Rakabuming Raka semakin mencuat akhir-akhir ini setelah Hasto Kristiyanto menyebut sikapnya maju mendampingi Prabowo adalah pembangkangan karena PDI-P mengusung pasangan yang lain untuk maju pilpres.
Pasangan yang dimaksud adalah Ganjar Pranowo dan juga Mahfud MD.
Hal ini menjadi polemik karena status Gibran sebagai kader PDI-P dan Hasto menegaskan jika setiap organisasi memiliki aturannya sendiri termasuk PDI-P.
Gibran juga diketahui dilaporkan ke KPK bersama dengan Jokowi, Kaesang Pangarep dan Anwar Usman untuk dugaan kolusi dan nepotisme. (*/Mey)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News