Nasional, gemasulawesi – Pada tanggal 5 Desember 2023, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) menyebutkan sekitar 200 warga sekitar terpaksa harus mengungsi akibat banjir bandang dan longsor yang melanda daerah mereka pekan lalu.
Diketahui jika pada hari Jumat tanggal 1 Desember 2023 lalu, banjir bandang dan juga longsor menerjang daerah Desa Simangulampe yang berada di Bakti Raja, Humbahas, Provinsi Sumatera Utara.
Ditemui hari ini, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Humbahas, Ricardo, banjir bandang yang terjadi telah menyebabkan beberapa kerusakan parah dengan laporan puluhan rumah warga dan fasilitas yang lainnya rusak berat.
Ricardo menuturkan dalam kajian cepat, sekitar 32 unit rumah milik warga rusak berat, dengan 1 tempat ibadah mengalami hal yang sama.
“Selain itu, banjir bandang juga membuat 1 sekolah dan 1 puskesmas pembantu rusak berat,” katanya.
Ricardo menyampaikan semua kebutuhan yang mendasar untuk warga yang mengungsi seperti makanan, logistik dan yang lainnya telah terpenuhi dan ada.
Baca: Makan Korban, RS Achmad Mohtar Ditunjuk Jadi Posko Antemortem Korban Erupsi Gunung Marapi
“Untuk titik pengungsian pusatnya, yakni di Aula Kecamatan Bakti Raja,” ucapnya.
Ricardo melanjutkan jika Dinas Sosial telah mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makanan.
“Sudah tertangani dengan baik oleh pihak yang berwenang,” pungkasnya.
Baca: Kunjungan Kerja ke NTT, Presiden Jokowi Tegaskan Bansos Akan Berlanjut Hingga 2024
Sebelumnya, Bupati Humbang Husundutan, Dosmar Banjarnahor, mengatakan jika pemerintah Kabupaten Humbahas bersama dengan tim gabungan telah menyediakan 2 posko untuk mereka yang menjadi korban banjir bandang dan juga longsor.
Diketahui jika Posko pertama berlokasi di Kantor Camat Bakti Raja di Kabupaten Humbahas dan yang kedua beralamatkan di Gedung Serba Guna HKBP Simangulampe.
“Untuk posko kantor camat menampung sekitar 80 orang dan di posko gedung serba guna dapat menampung 60 orang,” jelasnya.
Di pihak lain, untuk laporan terbaru menyatakan jika 10 orang masih hilang yang hingga kini masih dalam pencarian.
Saat banjir bandang melanda, jumlah total warga yang hilang adalah 12 orang.
Tim SAR gabungan telah menemukan 2 orang korban tewas yang masing-masing berjenis kelamin perempuan. (*/Mey)