Mekar Kedua Kalinya, Lokasi Bunga Rafflesia di Kabupaten Solok dapat Dikunjungi

<p>Bunga Rafflesia atau Bunga Bangkai (Foto/freepik)</p>
Bunga Rafflesia atau Bunga Bangkai (Foto/freepik)

Nasional, gemasulawesi – Seperti yang diketahui Bunga Rafflesia adalah salah satu jenis Flora yang keberadaannya sangat langka di dunia.

Bunga ini sulit tumbuh, hanya terdapat di hutan sehingga diperlukan penjagaan yang khusus agar tetap lestari.

Jika bunga identik dengan aroma wangi, maka sebaliknya keunikan Bunga Rafflesia yaitu menyebarkan bau yang menyengat seperti bangkai.

Baca: Amerika Serikat Menyusun Vaksinasi Tahunan Covid-19

Namun bentuknya yang indah dan berukuran raksasa, bunga ini tetap mencuri perhatian masyarakat. Atas keunikan tersebut pula, Bunga Rafflesia dikenal dengan sebutan Bunga Bangkai.

Baru-baru ini, Rafflesia mekar ditemukan di Nagari Saniang Baka, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok pada Senin 30 Januari 2023.

Muhammad Rizki selaku Koordinator Wisata Alam Kelompok Sadar Wisata Tangaya Nagari Saniangbaka mengatakan, Bunga Rafflesia yang ditemukan kembali akan mekar untuk kedua kalinya pada tahun 2023.

Baca: Cara Dapat Uang Secara Online di Tahun 2023

Diketahui Bunga Rafflesia yang mekar kali ini tingginya mencapai 71 cm.

Muhammad Rizki menjelaskan bahwa Rafflesia lain akan mekar dalam tiga hari ke depan.

“Kami perkirakan selain Rafflesia yang mekar sekarang, akan mekar lagi Rafflesia lain disebelahnya dalam ukuran yang lebih besar dalam tiga hari lagi”

Baca: Pengaruh Bipolar Orang Tua terhadap Anak

Untuk mencapai Rafflesia di Gaduang Beo, dibutuhkan waktu hingga satu jam dengan berjalan kaki melewati hutan.

“Untuk menuju Gaduang Beo sendiri, bisa berjalan kaki ke sana selama satu jam dari tempat parkir motor,” ujar Muhammad Rizki.

Untuk para  pengunjung yang ingin melihat langsung bisa menghubungi Pokdarwis Belukar terlebih dahulu.

Baca: TPKK Parigi Moutong Sosialisasi Pencegahan Stunting dan Pernikahan Dini

“Syarat kunjungan ke lokasi Bunga Rafflesia bagi pengunjung adalah bisa menjaga lingkungan dan harus didampingi Pokdarwis Belukar sebagai wali,” pungkas Muhammad Rizki.

Pengelola tempat perlindungan Bunga Rafflesia ini selaku perpanjangan tangan pemerintah, berharap agar masyarakat turun membantu dalam pelestarian alam. Terkhusus lokasi Bunga Rafflesia ini. (*/Suheltia)

Editor: Muhammad Azmi Mursalim         

Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News

...

Artikel Terkait

wave

UPT Bahasa Universitas Nusa Cendana Kupang Gelar Tes TOEFL ITP Dua Kali Setiap Bulan

Kupas Tuntas, gemasulawesi &#8211; Unit Pelayanan Teknis Universitas Nusa Cendana Kupang menggelar tes TOEFL ITP setiap bulan, kegiatan tersebut dilaksanakan dua kali dalam sebulan  dan setiap sesi berjumlah 30 orang. Untuk sistem tes dilaksanakan secara online maupun offline, untuk tes offline dilaksanakan di gedung UPT Universitas Nusa Cendana Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sedangkan untuk [&hellip;]

Kabar Gembira! Angka Stunting di Indonesia Tahun 2022 Turun

Nasional, gemasulawesi – Terjadi penurunan angka stunting di Indonesia pada tahun 2022. Hal ini ungkapkan dalam konsferensi pers Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) di akun Youtube Kementerian Kesehatan RI tanggal 27 Januari 2023. Turut hadir dalam kegiatan ini, Kepala Badan Kebijakan Kesehatan, Syarifah Lisa Munira, SE., MPP., Ph.D dan Dirgen Kesehatan Masyarakat, dr. Maria [&hellip;]

Jawa Tengah Tercatat Sebagai Provinsi Dengan Jumlah UTL Terbanyak

Jawa Tengah menjadi provinsi dengan jumlah Usaha Pertanian Lainnya (UTL) terbanyak hal ini berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik.

Pendangkalan Sungai Berakibat Banjir di Kawasan Batu Busuk Kota Padang

Nasional, gemasulawesi &#8211; Pemerintah kota Padang merespon banjir di kawasan Batu Busuk kabupaten Pauh pekan lalu dengan mengeruk sungai. Pemkot Padang menilai bahwa banjir tersebut disebabkan oleh pendangkalan di hulu sungai yang mengakibatkan banjir yang cepat. “Pengerukan dasar sungai adalah solusi yang tepat untuk mengatasi banjir di daerah ini. Sekarang sungai memang tertimbun lumpur yang [&hellip;]

Lonjakan Harga Cabai di Pasar Tradisional

Nasional, gemasulawesi &#8211; Cabai menjadi salah satu bahan utama dalam kebutuhan pangan. Karna keterbutuhannya yang tinggi, pasokan cabai yang berkualitas diharapkan pedagang dan pembeli tersedia cukup dipasaran. Di Kabupaten Tuban, Jawa Timur harga cabai disebuah pasar tradisional mengalami lonjakan yang tinggi. Dari semula berkisar harga cabai rawit hijau dari Rp 20.000/kg menjadi Rp 50.000/kg. Baca: [&hellip;]

Berita Terkini

wave

Janggal, Kejati Sulteng Belum Tetapkan Tersangka Dalam Kasus Dugaan Gratifikasi 500 Juta Tiga Proyek Jalan di Parigi Moutong

Sudah disita Kejati ratusan juta dana dugaan hasil gratifikasi, tapi anehnya belum ada tindaklanjut dari pihak kejaksaan.

Jadi Debut Bunda Corla di Layar Lebar, Inilah Sinopsis Mertua Ngeri Kali, Film Drama Komedi yang Lucu sekaligus Menyentuh Hati

Mertua Ngeri Kali adalah film drama komedi yang menghibur sekaligus menyentuh hati, dibintangi Bunda Corla yang kocak

Menyoroti Misteri dan Kepercayaan seputar Gunung Merbabu, Inilah Sinopsis Film Horor Kuncen

Kuncen adalah film horor yang akan hadir di bioskop November mendatang, membawa kisah seputar mitos di Gunung Merbabu

PT Bukit Asam Catat Produksi dan Penjualan Batu Bara Tumbuh, Optimis Hadapi Tekanan Pasar Global

PTBA mencatat produksi 35,90 juta ton hingga kuartal III-2025, didukung efisiensi, penjualan meningkat, permintaan pasar kuat.

Polresta Samarinda Tangkap 10 Tahanan Kabur, Polisi Terus Memburu Lima Buronan dan Tingkatkan Keamanan Sel

Polresta Samarinda berhasil menangkap 10 tahanan kabur, sementara lima lainnya masih diburu dengan penguatan sistem keamanan.


See All
; ;