Membentuk Masa Depan Bangsa: Inilah Peran Anies Baswedan dalam Indonesia Mengajar serta Pengalamannya di Rektorat dan Kementerian

Ket Foto: Foto Anies Baswedan (Foto/Instagram/@aniesbaswedan)

Nasional, gemasulawesi – Anies Baswedan, salah satu calon presiden yang akan bertarung dalam Pemilu 2024, telah menorehkan sejarah cemerlang di bidang pendidikan sebelum merambah dunia politik sebagai pejabat publik.

Sebagai mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies Baswedan telah mengakumulasi pengalaman berharga dalam tata kelola pemerintahan daerah, tetapi peran pentingnya dalam dunia pendidikan tidak boleh diabaikan.

Sebelum memasuki panggung politik, Anies Baswedan telah membangun fondasi karirnya sebagai seorang akademisi yang berprestasi.

Baca juga: Hakim Konstitusi Arief Hidayat Tak Yakin Perkara Batas Usia Capres-Cawapres Akan Disidangkan Ulang

Anies memiliki sejarah panjang dalam pendidikan dan peran akademisnya dimulai ketika ia ditunjuk sebagai Rektor Universitas Paramadina, sebuah universitas yang dikepalainya selama delapan tahun.

Anies diangkat sebagai rektor pada usia yang relatif muda, yaitu pada tanggal 15 Mei 2007.

Saat itu, ia menggantikan rektor sementara, Sohibul Iman dan hal ini menjadikannya sebagai rektor termuda di Indonesia pada saat itu.

Baca juga: Mardani Ali Sera Khawatir Makan Siang dengan Para Capres dengan Joko Widodo Hanya Cuci Piring

Pengangkatan kembali Anies sebagai Rektor Universitas Paramadina terjadi pada tanggal 5 Mei 2011 dan berlanjut hingga tahun 2015.

Percaya pada kemampuan Anies di bidang pendidikan, Yayasan Wakaf Paramadina memberikan kepercayaan kepada Anies untuk memimpin universitas tersebut.

Karir akademiknya mencerminkan kesuksesan, dengan latar belakang pendidikan yang kuat.

Baca juga: Hakim Konstitusi Arief Hidayat Tak Yakin Perkara Batas Usia Capres-Cawapres Akan Disidangkan Ulang

Setelah menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Anies melanjutkan studi S2 di Amerika Serikat.

Selanjutnya, ia mengejar pendidikan tingkat S3 di Northern Illinois University, Department of Political Science, Dekalb, Illinois, Amerika Serikat, yang didukung oleh beasiswa.

Namun, Anies Baswedan bukanlah hanya seorang akademisi yang sukses, ia juga seorang penggerak dalam dunia pendidikan.

Baca juga: Mardani Ali Sera Khawatir Makan Siang dengan Para Capres dengan Joko Widodo Hanya Cuci Piring

Salah satu inisiatif paling berpengaruh yang ia gagas adalah “Indonesia Mengajar.”

Ide dari Indonesia Mengajar sebenarnya telah ada sejak tahun 1990-an, ketika Anies masih menjadi mahasiswa di Universitas Gadjah Mada dan belajar dari Koesnadi Hardjasoemantri, seorang tokoh pendidikan yang pernah menjabat sebagai rektor Universitas Gadjah Mada periode 1986-1990.

Koesnadi Hardjasoemantri pernah menciptakan program yang disebut Pengerahan Tenaga Mahasiswa (PTM) pada tahun 1950-an, yang bertujuan untuk mengatasi kekurangan guru SMA di daerah terpencil, terutama di luar Pulau Jawa.

Baca juga: Anwar Usman Bantah Lobi-Melobi dalam Putusan Kontroversial Perkara Batas Usia Capres-Cawapres

PTM tidak hanya mengisi kekosongan guru, tetapi juga mendirikan sekolah baru di beberapa daerah.

Inspirasi dari PTM dan semangat Koesnadi Hardjasoemantri yang memotivasi Anies untuk mendirikan Indonesia Mengajar.

Tujuannya adalah mewujudkan program ini menjadi sebuah gerakan yang memberikan dampak positif dalam dunia pendidikan di Indonesia.

Baca juga: Ganjar Pranowo Prediksi Dua Pasangan Capres-Cawapres Bersaing Ketat di Pilpres 2024

Indonesia Mengajar, yang resmi diluncurkan pada tahun 2009, didasari oleh semangat kemerdekaan untuk memberikan pendidikan yang berkualitas kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Program ini berusaha memenuhi janji kemerdekaan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Anies Baswedan percaya bahwa pendidikan yang baik dapat meningkatkan kondisi ekonomi dan sosial masyarakat.

Baca juga: Anwar Usman Bantah Lobi-Melobi dalam Putusan Kontroversial Perkara Batas Usia Capres-Cawapres

Selain itu, ia melihat banyak generasi muda di Indonesia yang memiliki kepedulian terhadap bangsanya dan ingin berkontribusi positif.

Indonesia Mengajar mengajak pengajar muda untuk menjalani pengalaman mendalam dengan tinggal dan mengajar di berbagai daerah di seluruh Indonesia selama satu tahun.

Program ini telah mengirimkan lebih dari seribu pengajar muda ke 38 kabupaten di 25 provinsi di Indonesia hingga tahun 2022.

Baca juga: Anwar Usman Bantah Lobi-Melobi dalam Putusan Kontroversial Perkara Batas Usia Capres-Cawapres

Mereka yang terlibat dalam program ini tidak hanya dianggap sebagai pahlawan yang membawa harapan dan kemampuan besar, tetapi lebih sebagai pemantik yang memicu aksi lokal.

Indonesia Mengajar juga telah menginisiasi berbagai program kerelawanan lain, seperti Kelas Inspirasi, Ruang Berbagi Ilmu, Tembokpedia, Taman Teman Bermain, Indonesia Mengajar Learning Institute dan Lab Gerakan.

Sebagai salah satu calon presiden di Pemilu 2024, Anies Baswedan telah membuktikan dirinya sebagai seorang pemimpin yang peduli pada pendidikan dan masyarakat Indonesia.

Baca juga: Anies dan Cak Imin Tidak Cantumkan IKN di Visi Misi, Analis Sebut Tak Akan Jadi Prioritas

Dari karir akademisnya hingga perannya dalam Indonesia Mengajar, ia telah mengilhami banyak orang dan berusaha mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan. (*/Riski Endah Setyawati)

Editor: Muhammad Azmi Mursalim

Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News

Bagikan: