Unik dan Menarik untuk Disimak, Ini Dia Profil Singkat dari Mendiang Ayah Prabowo Subianto yang Ternyata Merupakan Seorang Tokoh Politikus dan Ekonom Indonesia

Ket Foto: Soemitro Djojohadikusumo Sang Ayah dari Prabowo Subianto (Foto/Pinterest @tirto)

Nasional, gemasulawesi – Prabowo Subianto adalah seorang tokoh politik yang tegas dan bijaksana, mewarisi sebagian besar karakter dan kepemimpinan dari ayahnya yaitu mendiang Soemitro Djojohadikusumo.

Soemitro Djojohadikusumo selain sebagai seorang politikus, merupakan sosok ekonom berpengaruh dalam sejarah Indonesia.

Perjalanan hidup dan kontribusi Soemitro Djojohadikusumo menciptakan pengaruh besar dalam pembentukan karakter Prabowo Subianto.

Baca: Pencapaian yang Sangat Mengesankan, Ini Dia Perjalanan Latar Belakang Pendidikan dari Bakal Calon Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto 

Soemitro Djojohadikusumo adalah seorang keturunan ningrat Jawa, memulai pendidikannya di Sekolah Tinggi Ekonomi Belanda Rotterdam dan berhasil lulus pada tahun 1937.

Setelah Perang Dunia II, Soemitro Djojohadikusumo memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan memainkan peran penting sebagai delegasi Indonesia dalam organisasi PBB di Amerika Serikat.

Soemitro Djojohadikusumo juga turut aktif dalam menggalang dana untuk perjuangan kemerdekaan Indonesia dan menjadi salah satu tokoh dalam Konferensi Meja Bundar.

Baca: Jadi Capres Dengan Harta Yang Paling Banyak! Ini Dia Rahasia Kekayaan Prabowo Subianto dan Sumber-sumbernya yang Terungkap

Soemitro Djojohadikusumo bergabung dengan Partai Sosialis Indonesia dan diangkat sebagai Menteri Perdagangan dan Industri dalam Kabinet Natsir pada tahun 1950.

Hampir dua tahun menduduki jabatan tersebut, Soemitro Djojohadikusumo kemudian dipercayakan untuk menjadi Menteri Keuangan dalam Kabinet Wilopo dan Kabinet Burhanuddin Harahap.

Selama menjabat sebagai Menteri Keuangan, Soemitro Djojohadikusumo berperan penting dalam mendatangkan investor asing ke Indonesia, membantu perekonomian negara dan melaksanakan kerja sama dengan pihak pemerintah.

Baca: Gibran Resmi Maju Pilpres Bersama Prabowo Subianto, PDI P Sebut Setiap Partai Politik Punya Aturan Main yang Harus Ditaati Setiap Kader

Selain itu, Soemitro Djojohadikusumo juga dipercayakan sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Namun, perjalanan hidup Soemitro tak selalu mulus.

Soemitro Djojohadikusumo juga terlibat dalam Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Sumatra, yang akhirnya ditumpas.

Baca: Pilih Gibran Jadi Cawapres Meski Kontroversial, Prabowo Ungkap Masih Menunggu Kabar Pertemuan dengan Megawati

Situasi politik memaksanya untuk tidak kembali ke Tanah Air hingga tahun 1967.

Pada tahun 1967, ketika Soeharto menjadi presiden, Soemitro Djojohadikusumo diundang untuk kembali ke Indonesia dan diangkat sebagai Menteri Perdagangan dan Industri dalam Kabinet Pembangunan I pada tahun 1968.

Selama masa jabatannya, Soemitro Djojohadikusumo menerapkan kebijakan perdagangan yang ketat, mendorong ekspor dan memperkuat ekonomi nasional.

Baca: Gibran Masih Kader PDI P Meski Jadi Cawapres Prabowo, Pakar Sebut Berpotensi Timbulkan Kerugian

Soemitro Djojohadikusumo adalah seorang ekonom yang berani berbicara dan mengkritik pemerintahan saat diperlukan.

Kepeduliannya terhadap kesejahteraan rakyat dan negara terlihat dari upayanya selama krisis moneter di Indonesia.

Peran besar dan ketegasan Soemitro Djojohadikusumo dalam bidang ekonomi, politik, dan perjuangan kemerdekaan memengaruhi karakter Prabowo Subianto.

Baca: Hasil Medical Check Up Semua Capres dan Cawapres Diumumkan Besok Siang, Tes Prabowo dan Gibran Jadi Penutup Rangkaian Pemeriksaan Kesehatan

Ayahnya menjadi inspirasi bagi Prabowo Subianto dalam membangun karier dan kepemimpinannya yang kuat.

Kekaguman Soemitro Djojohadikusumo oleh tokoh-tokoh besar, seperti Presiden BJ Habibie, juga mencerminkan sejauh mana pengaruhnya dalam sejarah Indonesia. (*/CAM)

Editor: Muhammad Azmi Mursalim                            

Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News

Bagikan: